Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

21 Agustus 2013

Dirgahayu Republik Indonesia ke-68


"Apakah kita sudah merdeka?"
Saya berani jawab, "Iya!"

Lantas mengapa banyak orang Indonesia yang menyatakan kalau kita belum sepenuhnya merdeka?

Oke deh, jangan naiflah! Kalau yang dijadikan ukuran adalah kemapanan di semua masyarakat itu sangat tak masuk akal. Coba sebutkan pemimpin di dunia ini yang mampu membuat rakyatnya tidak ada yang miskin. Tidak munafik kalo setiap orang pasti berandai-andai dan punya mimpi. Punya rumah bak hotel, kaya raya, pasangan hidup cantik/ tampan, punya bisnis menggurita dimana-mana dan kalau kemana-mana mobil mewah siap mengantar.

Tapi.... bangun-bangun! Kemerdekaan ini harus kita hargai! Bagi kita, lepas dari tangan penjajahan itu sangat penting. Dan mereka, para pahlawan yang berani melawan kolonialisasi dari bangsa lain harus mendapatkan tempat tertinggi di negara ini.

Memang setiap pergolakan yang mengakibatkan revolusi atau kemerdekaan selalu mempunyai efek. Selain menumbangkan penguasa lama, pasti menimbulkan 'raja-raja' baru. Pemimpin-pemimpin baru kemudian menciptakan lapisan-lapisan baru masyarakat. Dan jelas, selalu ada pemenang, dan kaum yang tertindas di kehidupan ini.

Jadi, intinya menurut saya Kemerdekaan itu sudah digenggam oleh bangsa Indonesia. Kita jelas-jelas tidak berperang, tidak berada dalam desingan peluru saat beribadah, bekerja, ataupun beraktivitas dalam kehidupan sehari. Please, sekali lagi hargailah para pejuang kemerdekaan yang rela mati.

What's next?

Ya... mengisi dan melanjutkan untuk memperbaiki negara inilah adalah tugas kita, that's our job. Para pejuang telah memberkan dasar bagi kemerdekaan ini, dan tongkat estafet telah diberkan pada kita untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini.

Tugas mulia bagi pemimpin-pemimpin bangsa, mereka kita pilih melalui Demokrasi. Dan mau tidak mau, suka tidak suka, kita pula yang bertanggungjawab atas kebobrokan negara ini, jika pemimpin yang kita pilih terlibat korupsi, lebih senang ngurusi partai daripada membesarkan negara. Jadi mau dibawa kemana negara Indonesia kita tercinta?

Bagaimanapun juga ini Indonesia kita, kalau perlu kita perlu rebut dari para penguasa tamak dan tolol, penjajah bangsa sendiri, kenapa nggak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar