Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

30 Mei 2012

The Day, 14 Years Ago

Extra life Super Mario Games
Madness, maybe it's ever happened to me. I've refused to grow up, and I think it's better to die young. My imagination, I want to be like Peterpan live 'comfortably' in my world at Neverland. I used to hate to grow up, be a busy man, looking for a career, looking for place for living, be a husband, and became father of my children.

Even, a few times I have acted, by trying to crash my motorcycle to the truck. But actually the driver who was angry with me, "If death, do not bother looking for other people."

But then, I realized my mistake when I escaped death. The people say I should die at that day, but it not happen. I think only one moment which I remember, might be because I have scar it. I think many moment that happen because my mistakes, and almost fatal.

Eventhough, Thank Allah, I repent and be grateful to this day. Already 14 years, Allah has given me extra life. I'll make the best use and worship to YOU.

25 Mei 2012

Outsourcing, Celah 'Halal' Dalam Ketenagakerjaan

Sebenarnya ingin mem-publish artikel ini pada Hari Buruh 1 Mei 2012 yang lalu. Namun kesibukan di dunia kerja, membuatku gagal menyelesaikan coretan yang jauh dari kata sempurna ini. Kali ini saya ingin fokus pada masalah outsourcing, masalah yang selalu menjadi isu penting dalam setiap sekat perusahaan.

Ada pengalaman teman dari Perusahaan tetangga, masih di lingkup Mukakuning Batam. Sudah 6 tahun dia bekerja di perusahaan tersebut sebagai Teknisi. Mulanya kukira dia karyawan permanen, tapi ternyata 'Permanen Kontrak'. Ceritanya tiap 6 bulan dia dikontrak, tapi ketika sudah maksimum kontrak dua kali, dia 'dilempar' atau bahasa halusnya dialihkan ke ke penyalur sebagai pihak kedua. Dan Seolah-olah teman saya itu bekerja pada pihak kedua, padahal aktualnya dia tetap bekerja seperti biasanya, di PT yang sama dan memakai seragam yang sama. Kemudian setelah kontraknya maksimum dengan pihak penyalur tersebut lalu dipindahkan ke pihak yang lain.

Sesungguhnya perjanjian kerja outsourcing atau alih daya merupakan bagian kapitalisme global dan cenderung merugikan pekerja. Sistem itu disukai kalangan Pengusaha karena bisa memangkas berbagai tunjangan yang harus dikeluarkan perusahaan. Sistem outsourcing tidak hanya ada di Indonesia, tetapi di semua negara. Di semua negara pada prinsipnya sama, pengusaha menghindari karyawan tetap untuk menghindari hak-hak pekerja.

Di Indonesia untuk masalah ketenagakerjaan sebenarnya telah memiliki dasar hukum, yakni UU No. 13 Tahun 2003. Namun sistem outsourcing seolah 'terlepas' atau 'memang sengaja' ditiadakan dalam aturan perundang-undangan tersebut. Permasalahan lain dalam hubungan hukum berupa hubungan kerja adalah mengenai sanksi. Pada undang-undang tersebut tidak memuat mengenai sanksi terhadap pelanggaran ketentuan pasal-pasal yang mengatur mengenai perjanjian kerja.

Padahal hal ini sangat penting dan amat rawan bagi pekerja untuk menuntut hak-haknya secara hukum, apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan perjanjian kerja dalam undang-undang tersebut.

Sebenarnya outsourcing ini lebih ditujukan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak berkaitan langsung dalam proses produksi sendiri. Contohnya seperti pekerja Cleaning service, Security, atau Facility. Namun berdasarkan pengamatan penulis, hampir semua perusahaan yang memanfaatkan jasa outsourcing melakukan 'penyimpangan'. Dimana ternyata outsourcing dilakukan pada bidang-bidang yang bersentuhan langsung dalam perusahaan.

Oleh karenanya 'wajar' apabila terjadi pekerja yang bekerja terus menerus dengan sistem kontrak yang diperbaharui, atau bahkan kemudian dialihkan menjadi pekerja outsourcing yang konsekuensi sanksi hukumnya lebih mudah dihindari oleh perusahaan pengguna. Bergantungnya perjanjian kerja bagi pekerja outsourcing dengan perjanjian kerjasama antara perusahaan pengguna dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing, seperti dapat ditarik analogi berdasarkan hubungan dalam kedua perjanjian tersebut. Artinya perjanjian kerja outsourcing sangat bergantung pada perjanjian kerjasama perusahaan pengguna dan penyedia jasa. Apabila perjanjian kerjasamanya berakhir sebelum waktu yang diperjanjikan, maka perjanjian kerja outsourcing juga dengan demikian menjadi berakhir bersamaan dengan berakhirnya perjanjian pokoknya yaitu perjanjian kerjasama antara perusahaan pengguna dan perusahaan penyedia jasa.

Sebenarnya berdasarkan Pasal 62, UU No. 13 Tahun 2003, perjanjian kerja waktu tertentu akan berubah menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu, dengan demikian para pekerjanya bukan lagi menjadi pekerja kontrak tetapi diangkat menjadi pekerja tetap. Masa kerja pekerja tersebut pun dimulai sejak pertama kali pekerja tersebut diterima bekerja. Akan tetapi ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 membatasi pekerja yang bekerja dengan dasar perjanjian kerja waktu tertentu secara terus menerus dan demi hukum akan berubah status menjadi pekerja tetap yang diikat dengan perjanjian kerja waktu tertentu serta ketentuan mengenai pekerja outsourcing yang kedudukannya dapat beralih menjadi pekerja di perusahaan pengguna, apabila terjadi pelanggaran ketentuan pasal dalam undang-undang ketenagakerjaan tersebut mengakibatkan akal-akalan yang terjadi selama ini adalah mempekerjakan mereka kembali dengan status pekerja baru dengan memberikan masa jeda selama beberapa bulan sebelum pekerja tersebut dipekerjakan kembali.

Hal tersebut tentu sangat merugikan pekerja, sebab status dan kedudukan pekerja menjadi tidak jelas serta tidak ada kepastian hukum bagi pihak pekerja itu sendiri. Keluhan terakhir akhirnya tetap datang dari pekerja outsourcing yang semula berstatus sebagai pekerja kontrak bertahun-tahun dengan pembaharuan kemudian beralih menjadi pekerja outsourcing yang dalam kontraknya harus menawarkan jasa dan terikat dengan ketentuan-ketentuan yang memberatkan. Sebagian pekerja outsourcing ini cenderung lebih memilih bekerja kontrak dibandingkan dengan bekerja secara outsourcing karena kemudian menjadi lebih tidak jelas mengenai hak dan kedudukannya.

UU No. 13 Tahun 2003 menyebutkan pada Pasal 50 bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh atau dalam Pasal 1 Ayat (15) dikatakan hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, dan Pasal 1 Ayat (16) menyatakan hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah.

So, jadi apakah ada niat dari Pemerintah untuk menghapus sistem outsourcing yang sudah out of control. Anda sudah tahu jawabannya dan saya merasa skeptis, jadi, "Tidak mungkin!" Karena inilah celah 'halal' Pengusaha untuk berlindung dari aturan ketenagakerjaan.

Changed! If You Feel Still Alive

Someone asked me, "Why do you still stay, if become only an ordinary man?"
"What do you looking for?"
"Are you waiting something?"

Many basic questions to be answered, or should be answered, when you decided to stay at your workplace. And if you don't have a reasonable answer, why you just not quit? I think it better, than you feel not enjoy it .

Bullshit, if you just serve the people/ company but you don't have excite. Stop regret everything that already happen, don't blame anyone! Just think and do for the future.


Berubah memang membutuhkan usaha dan mendatangkan risiko. Bukankah hidup ini berisiko? Mau jadi cantik dan tampan, ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Ke gym untuk menyehatkan badan, potong rambut mesti ke salon, mengecat rambut apalagi, butuh waktu sekian jam, membersihkan muka pagi dan malam setelah bekerja memang terasa seperti neraka, tetapi itu pun pekerjaan rumah supaya kulit bersih dan sehat.

Di kasus yang lebih 'berat', mungkin perlu bedah plastik. Anda mesti masuk rumah sakit, dioperasi, menjadi bengkak sesaat dan sakit. Berpakaian apalagi. Untuk mendapatkan banyak pilihan, maka banyak toko atau butik yang mesti dikunjungi. Jadi ada tindakan yang harus dilakukan dan tindakan inilah yang sering kali membuat kita malas dan mungkin takut atas risiko serta perubahan yang akan dihadapi dan berkomentar klise, "Udah, gue gini aja."

Padahal,kalau saja tindakan itu dilakukan, semua adalah pengalaman yang akan memperkaya batin dan akhirnya membahagiakan. Dengan sikap yang mau berubah, anda menyelamatkan diri anda dari menjadi katak di bawah tempurung. Kita tak harus mengikuti apa yang disodorkan dunia karena kepribadian harus tetap terjaga. Tetapi, dengan memiliki hati terbuka dan keinginan berubah, kepribadian kita semakin matang. Ternyata tanpa saya sadari saya menjadi manusia yang tak gampang iri hati, tersinggung, dan tinggi hati, selain tentunya punya hidup seperti lukisan Affandi. Penuh warna maksudnya!

Mari Kita Berubah!
Ingatlah bahwa Sang Kuasa memberikan kesempatan hidup, itu berarti memberi kesempatan menikmati segala yang ada. Pakai kesempatan ini dan jangan menyia-nyiakannya hanya karena Anda malas keluar dari zona kenyamanan hidup selama ini.
  1. Berada dalam zona kenyamanan tak ada salahnya, itu berarti Anda menemukan sesuatu yang pas untuk diri Anda. Tetapi, terlalu lama di dalam zona kenyamanan akan membuat Anda cenderung tertutup akan hal-hal baru. Apalagi bila sesuatu yang baru itu bukan Anda. Dengan mudah mulut Anda akan mengeluarkan bunyi-bunyian, "Ah, itu bukan saya."
  2. Itu memang bukan Anda, tetapi yang bukan Anda tak selalu berdampak buruk atau tak bernilai apa-apa. Mungkin saja kalau Anda mau menerima yang bukan Anda itu ada kemungkinan Anda justru baru menemukan pilihan baru.
  3. Deg-degan boleh-boleh saja, tetapi jangan takut. Takut tak mengantar Anda ke mana-mana dan semakin menenggelamkan Anda untuk jadi katak di bawah tempurung. Harus diakui, keluar dari pintu kenyamanan membuat Anda berpikir, "Wah gue bisa enggak ya?" Di dalam hidup ini bisa atau tidak, tergantung dari kemauan Anda. Yang bisa membuat Anda bahagia atau begitu-begitu saja, ya Anda! Nah, pilih mau bahagia, begitu- begitu saja, atau jadi katak?
  4. Bila Anda sudah di luar, Anda akan melihat pilihan begitu banyaknya seperti menu makanan. Anda bisa mencoba keriting rambut, atau di-bonding, Anda bisa salsa atau swing, Anda bisa berganti segala macam rupa rok, sepatu, atasan, jas, celana. Anda bisa mempercantik kulit Anda, Anda bisa ke konser Sang Dewi atau musik klasik, Anda bisa minum es campur terus dilanjutkan dengan a zip of papermint tea, dan ditutup dengan segelas anggur putih di lounge, sambil menikmati musik dan lirak-lirik. Satu minggu tiga kali Anda bisa ikut gym atau pilates atau berenang-renang saja dengan pakaian renang yang gaya. Pada hari Minggu Anda bisa brunch atau lunch dengan teman-teman Anda, mencoba menu sehat atau makan kenyang dengan menu Italia, China, Indonesia, atau lainnya. Dan masih banyak lagi pilihan tak terduga, sejauh Anda tetap membuka pintu hati.
  5. Sekali lagi, sekali lagi. Berubahlah. Saya yakinkan akan banyak hal baru yang Anda temui, dan Anda akan bersyukur karenanya. Life is beautiful!
  6. Ini nasihat seorang penulis kondang Amerika Gore Vidal: Style is knowing who you are, what you want to say and not giving a damn! ~

24 Mei 2012

Posisi Media dalam Peta Politik 2014

Menjelang gelaran PEMILU Presiden 2014, beberapa partai politik mulai menggodok konsep merebut simpati publik. Secara gamblang perang terbuka antar parpol parpol besar sudah tersaji di ranah publik. Dan di era ini yang bermain adalah teknologi informasi. Dimana siapa yang menguasai informasi, dialah yang jadi pemenangnya.

Salah satunya media informasi yang paling dekat dengan publik adalah Televisi. Secara tak sadar, tiap hari masyarakat dicekoki oleh berita yang sesuai dengan misi dan visi si pemilik informasi alias si pemilik stasiun TV tersebut, walaupun ada juga informasi yang sifatnya adalah reporting atau laporan kejadian. Dan publik pun larut dalam perang opini yang digiring oleh media massa tersebut.

Beberapa kali saya selalu saksikan berita mengenai perkembangan dampak lumpur Lapindo akhir akhir ini. Terlihat sangat kenceng, kontinyu, dan seperti seakan dipaksakan untuk di blow up besar-besaran. Dan jelas berita berita semacam ini hanya bisa disaksikan di Metro TV dan MNC Group. Dan 120% nggak akan mungkin anda dapatkan di TVOne atau ANTV, Vivanews.com dan sejenisnya. Begitu pula dengan TVOne dan ANTV yang rajin menggiring publik untuk selalu update pada kasus-kasus Nazaruddin CS dan Kasus Bank Century -yang juga diduga banyak melibatkan para petinggi partai Demokrat. Serta tak lupa juga untuk memborbardir Kasus Cek Pelawatnya Nunun Nurbaeti yang diduga banyak pengurus PDIP terjerat kasus ini. Dan setali dua uang, nampaknya METRO TV dan MNC Group mengamini pula.

Itu hanyalah....salah satu fenomena yang muncul. Anda harus lihat peran dan misi apa di balik berita tersebut, serta siapa orang orang dibalik media tersebut. Apakah berita ini benar-benar pure (murni) untuk kepentingan rakyat agar peduli dan 'mau bergerak' mengawasi/ mengoreksi Pemerintah atau hanya salah satu scene dalam sandiwara politik tingkat tinggi.

Kalau di MetroTV dan MNC Group bercokol Surya Paloh dan Harry Tanoe, yang tak lain berdiri pada Partai Nasdem, partai yang baru seumur jagung. Dengan usia yang masih sangat muda, tentu sangat sulit untuk meraih target suara yang banyak. Kita tahu bahwa Surya Paloh adalah bekas petinggi Partai Golkar, yang notabene 'pro' JK dan memilih keluar. Tapi yang kita tahu, Surya Paloh ini punya pendukung di Golkar yang banyak dan tentu saja ingin mencari dukungan dari suara yang ngambang dari partai berlamabang pohon beringin tersebut.

Tapi bagi Partai Golkar, 'gangguan' dari kubu Partai Nasdem tersebut hanya dianggap angin lalu. bahkan dari media yang saya baca, Ical pernah berseloroh, Nasdem? Panas Demam maksudnya.....

Ya... setidaknya saya tahu fokus Ical dengan Golkarnya adalah menghancur-leburkan Demokrat yang bakal tak bisa diperkuat lagi oleh SBY di gelaran PilPres 2014.  Juga menghapus PDIP dari peta persaingan menuju RI 1.  Melihat 'peta sementara', tampaknya Golkar terlihat digdaya dengan menguasai media informasi yang memiliki rating tinggi. Ya... tapi pertanyaannya, siapa yang mau milih Ical jadi Presiden? Kalau urung memilih karena ingat Ical ingat Lapindo, berarti MetroTV dan MNC Group berhasil menancapkan brand Ical di benak anda. Tapi saya yakin Demokrat akan mati-matian tetap eksis dijagad perpolitikan Indonesia walau tanpa SBY lagi. Bisa saja dengan mencoba mendekati Prabowo (Pembina Partai Gerindra) -sebagai figur yang bisa diterima masyarakat. Demi menancapkan legislator-legislator dari Demokrat tetap eksis, dan kompas perpolitikan masih di tangan mereka. Can't wait and see, soon!

Sebenarnya sebagai warga negara, segala informasi di media massa seharusnya sungguh-sungguh untuk kepentingan publik, bukan demi ini, itu, dan pesanan partai politik tertentu, dalam arti fair dan netral. Itulah kenapa seharusnya media Informasi seharusnya menjunjung azas independent dan menyampaikan informasi secara gamblang. Tapi zaman ini adalah era informasi, siapa yang menguasai informasi dialah yang berjaya.

Happy Anniversary Lamongan

Patung Bandeng & Lele, di depan Perumda Deket
Wadouw... baru keingat kalo bentar lagi tanggal 26 Mei, Kota Lamongan tercinta bakal berulang tahun yang ke-443, wis suwe juga rupane. Lamongan didirikan tanggal 26 Mei 1569, bertepatan dengan pelantikan Tumenggung Surajaya sebagai Adipati (Bupati) pertama Lamongan oleh Kasunanan Giri (Gresik). Beliau aslinya bernama Hadi hingga lalu bergelar Ronggo, menjadi Ronggo Hadi, kemudian dilantik jadi Adipati, bergelar Tumenggung Surajaya -sekarang dipakai nama stadion Persela Lamongan. Warga Lamongan juga sering menyebutnya sebagai Mbah Lamong.

Kalau bicara Lamongan tempo dulu, akrab dengan pameo seperti ini: "nik ketigo gak iso cewok, nik rendeng gak iso ndodok." artinya "Kalau musim kemarau tidak bisa cebok, kalau musim penghujan tidak bisa jongkok." Hal ini dikarenakan keadaan jaman dulu serba salah, air di musim kemarau sangat susah didapat, banyak telaga, waduk, dan sumur yang kering sehingga untuk kebutuhan cebok pun tidak tersisa lagi. Begitu pula dilema di waktu hujan, air melimpah ruah hingga banjir dimana-mana hingga segala aktivitas terganggu, bahkan jongkok pun susah.

Tapi saya yakin itu hanya cerita masa lalu... (semoga tidak terjadi lagi). Pengalaman saya dulu, banjir besar terakhir yang melanda Lamongan di tahun 1994. Hampir seluruh kota terendam air, mulai dari selatan hingga utara Lamongan. Saya masih ingat harus berbecek-becek ria di SMA 2 Lamongan -entah saat itu ujian kah kok niat sekolah? dimana ruang kelas pun tergenang air. Kalau diingat memang seru...  %^$%#$#

Tapi dari segalanya, Lamongan adalah surga makanan. Dan dikenal memiliki makanan khas, yang cukup populer dan dapat dijumpai di berbagai daerah di Jawa Timur, misalnya Sego Boranan (Nasi Boranan), Soto Lamongan, Tahu Tek, dan Tahu Campur Lamongan. Untuk jajanan, Wingko Babat adalah panganan khas dari Babat (salah satu kecamatan yang terletak di Lamongan Barat). Selain itu ada makanan khas dari daerah Paciran (Lamongan Utara) yang disebut dengan Jumbreg, Ental (buah siwalan muda), dam Legen.

Walaupun sektor pertanian dan perikanan, masih menjadi prioritas dimana Lamongan menjadi daerah produsen beras terbesar kedua di Jawa Timur. Namun sektor lain tak kalah geliatnya, terutama Sektor industri pengolahan, khususnya sub sektor industri tekstil, kulit, kayu, kertas, dan barang cetakan, Selain itu Pariwisata dan perhotelan juga menjadi primadona, dengan di-make up-nya  sedemikian rupa Tanjung kodok dan Goa Maharani menjadi Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo & Goa (Mazogo). Diharapkan dari sektor ini mampu menarik jumlah wisatawan terutama domestik. Dan menjadi salah satu icon pariwisata di Jawa Timur. Artinya, wisata di Jatim dadi gak afdhol nik gak marani WBL

Jadi saya rasa, salah kalau anda meninggalkan Lamongan hanya demi sesuap nasi. Bukankah akan menjadi lebih nyaman menjadi Raja di negeri sendiri, daripada hanya sekedar survive di negeri rantau.
Tentu saja ini cambuk bagi saya untuk lebih memotivasi diri.

Terakhir, tentu butuh kerja keras  untuk meningkatkan Lamongan menjadi kota yang lebih nyaman, bermartabat, dan santun. Mapan secara ekonomi, Mantap dalam pendidikan, dan Santun dalam pergaulan. Semoga!!! Dan sekali lagi Happy Anniversary Lamongan, Selamat Hari jadi Lamongan (HJL) yang ke-443!