Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

13 Maret 2019

Persela: Tim Yang Jago Mengorbitkan Pemain Asing dan Pemain Muda

Persela ibarat Kawah Candradimuka bagi para pemain asing. Tekanan yang tidak terlalu tinggi plus kesempatan besar tampil sebagai pemain utama membuat banyak pemain asing memilih Persela sebagai pelabuhan sebelum hijrah ke klub lain dengan bayaran selangit. Sudah banyak contoh pemain asing yang 'jadi', ketika mereka pertama tiba di Indonesia berseragam Persela.

Oscar Aravena, di awal kariernya di Indonesia pada 2003 ditempa di Persela. Penyerang haus gol asal Chili ini hanya semusim di Persela. Pada tahun 2004 langsung dibajak PSM, dan langsung melesat jadi top scorer kasta elite.

Fabiano Rosa Beltrame, bek tangguh asal Brazil ini mengawali karier di Lamongan 2005-2006, serta 2008-2011, sebelum akhirnya hijrah bermain ke tim-tim elit dan royal semacam Persija, Arema, dan Madura United.

Gustavo Lopez, pengatur serangan asal Argentina yang mempesona, juga pernah mencicipi kostum Tim Biru Langit pada musim 2006-2007 serta 2011-2013. Saat datang ke Lamongan banderol Gustavo murah di bawah Rp500 juta. Nilainya melonjak saat Arema menggaetnya pada 2014 lalu.

Srdan Lopicic, yang menjadi motor permainan Persela di LSI 2014, dan musim berikutnya langsung digaet Pusamania Borneo FC. Padahal, saat datang kali pertama ke Indonesia ia sempat ditolak sejumlah klub, yang tak yakin pada kemampuannya.

Adisson Alves, striker asal Brazil pemegang paspor Brazil dan Spanyol ini, waktu itu hanya dihargai Persela Rp500 juta, kemudian ditarik klub elite Thailand, Osotspa. Kontraknya melesat di atas 100 persen. dan kemudian masih beredar di klub elite Liga 1.

Musim 2018, Persela sebenarnya memiliki pemain asing yang luar biasa. Ada Diego Assis, Wallace Costa, dua pemain asal Amerika Latin yang mumpuni ditambah striker haus gol dari Perancis Loris Arnaud. Sayang, sebelum musim kompetisi 2019 digelar, mereka tak bersama lagi dengan Persela. Diego Assis langsung diambil oleh Al Ain Arab Saudi, Loris Arnaud langsung disabet oleh PS Tira Persikabo, dan Wallace Costa memilih merumput bersama PSIS, di Jati Diri Semarang.

Permintaan gaji yang tinggi tentu menjadi faktor utama para pemain asing yang moncer di Persela itu kini hengkang dari tim kebanggaan masyarakat Lamongan. Persela sebagai tim eks perserikatan yang terbiasa disuapin APBD Lamongan dan kurang mendapatkan sponsor yang besar, tentu tidak bisa jor-joran dalam menggaji pemain, apalagi pemain asing.

Untuk pemain lokal saja, Persela lebih mengembangkan pemain pemain muda dan memberi kepercayaan dan jatah waktu bermain yang banyak, agar siap menjadi bintang. Contoh yang paling mentereng adalah Saddil Ramdani, yang kini bermain di klub Malaysia, Pahang FA. setelah 2 musim sebelumnya menjadi bagian penting dari Laskar Joko Tingkir. Begitu pula Fahmi Al Ayyubi dan Ghifari Vaiz, dia menjadi produk lokal yang memberi asa baru untuk menjadi pemain bintang masa depan. Persela juga memberikan kepercayaan pada pemain muda pinjaman untuk bermain lebih banyak, seperti Gianzola dan Dendi Setiawan.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan kalau pemandu bakat Persela cukup jeli melihat potensi pemain impor. Tidak seperti klub-klub elite macam Persija, Persib, Persipura, Arema, Sriwijaya, Madura United, Bali United yang lebih memilih cara instan dalam mendapatkan pemain asing. Manajemen Persela lebih hati-hati memilih pemain dan mencari pemain asing yang masih berharga murah dari negara negara Amerika Latin. Syukurnya banyak pemain yang datang kualitasnya bagus-bagus, dan pastinya tidak menuntut nominal kontrak setinggi langit.

Kini pada musim 2019, Persela sudah move on dari Diego Assis, Loris Arnaud, dan Wallace Costa yang meninggalkannya. Persela kini diperkuat pemain asing yang tampil menjanjikan saat membekap Persita 2-0 dan Arema 1-0 di Malang, pada momen Piala Presiden. Mereka adalah striker Washington Brandao dari Brazil, gelandang asal Argentina Jose Sardon, gelandang lincah dari Jepang Kei Hirose, dan bek yang tangguh dari Brazil Jairo Rodriguez. Semoga Persela bisa mengulangi sejarahnya, dengan membuat moncer para pemain asingnya. Apalagi Persela juga masih memiliki darah muda semacam Hambali, Fahmi, dan Ghifari. Dan yang paling penting, Persela telah mendapatkan Penjaga Gawang yang tangguh Dian Agus Prasetyo, yang terpinggirkan dari Barito Putra.

Saya rasa, kali ini Persela akan menjadi tim yang luar biasa musim ini, dan siap menjadi penantang gelar. Dengan catatan, Persela juga harus memiliki kedalaman skuad untuk mengarungi musim kompetisi 2019.

01 Maret 2019

Yesterday, Today, and Tomorrow

Yesterday, Today, and Tomorrow


and today is before tomorrow
and tomorrow is not yesterday
and yeterday is before today

and today is before tomorrow
and tomorrow is not yesterday
and yeterday is ... a day before

before I see you..
before I meet you
before I know you
before I need you
before I love you


This is my stupid song, because this is friday, an english day