Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

05 April 2020

Nyawa Dokter pun Melayang Melawan COVID19

Semenjak pertempuran lawan corona atau yang dikenal dengan COVID19 ditabuh awal Maret 2020. Hingga 4 April, ada 2092 kasus positif, 191 korban meninggal, dan yang sembuh 150, dengan fatality 9.1% bisa dibilang sangat tinggi. Bahkan sudah 28 nyawa Dokter melayang akibat COVID19 di Indonesia, mereka antara lain:
1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM) 
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI) 
3. Drg. Amutavia Pancasari Artsianti Putri, Sp. Ort (RSUD Jati Sampurna, Bekasi)
4. Drg. Yuniarto Budi Santosa, M.Kes (Dinkes Kota Bogor) 
5. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat) 
6. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
7. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI) 
8. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor) 
9. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
10. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan) 
11. Drg. Budi (RSUD kota Bogor) 
12. dr. Ucok Martin Sp.P (Dosen FK USU
13. dr. Toni Daniel Silitonga (Dinkes Bandung Barat) 
14. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan) 
15. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
16. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, Sp.BS. Gugur di RSAL Mintohardjo. 
17. dr. Maas Musa, Sp.A (Serpong). 
18. Drg. Roselani Odang Sp.Pros
19. dr. Anneke Suparwati, MPH (Dosen FKM UNDIP) 
20. Prof Dr. dr Nasrin Kodim, MPH (dosen FKM UI) 
21. Dr Heru S (UNDIP 74) 
22. Dr. Eddy Supriyadi, Sp.PA
23. DR. dr. Lukman Shebubakar, Sp.OT, IDI Tangsel 
24. dr. Ketty Herawati Sultana , IDI Tangsel 
25. dr Bernadette Albertine F, Sp.THT-KL, IDI Makasar 
26. Drg Gunawan Oentaryo, PDGI Banjarmasin
27. dr. Adi Santoso, Leuwiliang Jabar. 
28. dr. Soeharno, mantan Kadinkes Kab Kediri.

09 Maret 2020

My Internet & TV Kabel are BlackOut

Semenjak Sabtu Sore sekitar jam 16:00 sampe Minggu jam 23:00 lebih, layanan internet dan TV Kabel kami blackout. Layar TV penuh sekumpulan semut, sementara WIFI masih terlihat tanda seru. Tentu saja ini bukan hal yang menyenangkan apalagi ini hari Sabtu, harinya bola. Sumpah sebelnya dah gak bisa diungkapin, nggak bisa nonton Liverpool 😧🤧

Padahal selama ini terus terang saya terkesan dengan pelayanan provider yang kupakai, yaitu Gasplay. Provider internet dan tv kabel dari GASNET anak perusahaan PGN. Selain provider tv satelit seperti Indovision, Top TV, dll, di perumahan kami cukup kompetitif persaingan di dunia tv kabel menggunakan jalur fiber optik atau coaxial cable. Sebelumnya sudah ada TV Kabel saja yang dikelola oleh Barelang Vision (Barvis). Setelah itu IndiHome mulai masuk, lalu FirstMedia, dan terakhir Gasplay. Yang membedakan, pada Gasplay layanan TV Kabel menggandeng TV Kabel lokal BCV, Batam Cable Vision. Jadi kalau yg lain mau Fox Movies, Bein mesti nambah, kalo yg ini sudah ada. Dan berhubung untuk TV Kabel pakai coaxial antena, maka bisa diparalel sana sini.

Untuk iuran bulanan pun saya pikir masih murah. 6 bulan pertama saya hanya membayar 240 ribu untuk TV Kabel dan internet unlimited 15 Mbps. Selanjutnya berlaku tarif normal 270 ribu, yg kalau kena admin jadi 275 ribu. Ini terhitung murah dibanding provider lainnya.

Namun setelah 6 bulan tanpa masalah berarti rupanya layanan TV Kabel dan Internet down mulai Sabtu jam 4 hingga saat ini. Ya...awalnya pihak provider menginformasikan perbaikan sekitar 4 jam. Tapi...

Entahlah, tentu saja dengan performa after sales yang menurutku kurang yahuud, saya kok ragu Gasplay bisa bersaing dengan FirstMedia yg telah jatuh bangun terlebih dahulu sejak menggeluti bisnis multimedia Internet dan TV Kabel, semenjak bernama Cable Vision.