Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

09 April 2010

Thanks Panasonic

Akhirnya tepat hari Jum'at ini tanggal 9 April 2010 ini, saya mengakhiri kiprah kerjaku di PT Panasonic Shikoku Electronics Batam (PSECB). Bekerja selam hampir 5 tahun lamanya di perusahaan manufakturing asal Jepang yang sangat besar adalah pengalaman yang indah dan berharga.

Disitulah tumbuh cinta dan persahabatan yang teramat sayang untuk ditinggalkan. Tapi bagaimanapun perjalanan hidup harus dilanjutkan dan kita tak boleh terbuai oleh zona kenyamanan semu ini. Karena diatas langit masih ada langit, dan langit kedua, ketiga bahkan ketujuh belum kucapai.

Beginilah isi surat pamitku pada segenap Bos dan teman-teman sekerjaku:


Dear All,

This day finally came. After nearly 5 years of service at PT Panasonic Shikoku Electronics Batam (PSECB). Happy and sad stories ever seen in my life here but it are a very beautiful experience and valuable for my life. May not ever forgot but the journey should continue. At least, this will be a very valuable part.

Also do not forget to say thank you to Pak Sopar, Pak Bambang, Pak Ronny, Pak Irwan, Pak Joko, Pak Qatrun, and Pak Richard, so who has been guiding me and working in a team. And also other colleagues who could not mention one by one. I also apologize to you if the work I've made mistakes and disappoint you.

People say, “There is no meeting without separation”. So this is normal of a life process, maybe this time I parted with Panasonic and also you as a co-worker. But I really hope that our friendship never ends. Finally, may God always give us health and… sayonara Panasonic!

Arigatou GOZAIMASU,
ありがとうございます。
Rakhmat Wijaya
Email : rakhmat.wii@gmail.com
Mobile : +62-852-72543200

04 April 2010

The Killing Field

Sorry, judul ini tak ada kaitannya dengan Polpot lho!!!

Ya, karena malam ini telah kulakukan pembantaian besar-besaran di halaman rumahku. Ya.. halaman sempit sekira 24 meter persegi telah menjadi ajang keganasan dan kebrutalanku. Selama sekira satu jam aku beraksi meracuni, menghancurkan, memukul, bahkan menginjak-injak dengan tanpa kenal ampun. Puluhan bahkan lebih dari 50-an mati dedel duel gak karu-karuan di tanganku.

Aku bahkan semakin brutal tak hanya berada di tamanku saja, semua yang ada di rumahku kubantai pula, kuangkat kursi kucari sudut demi sudut. Hah... aku sangat kalap malam ini karena tidurku tak pernah nyenyak karenamu. Cukup sudah, kini kalian harus tanggung akibatnya karena menganggu ketentramanku dan keluarga.

Plass, prok!! bau khas itu langsung tercium ketika aku sukses membunuhmu, dan senyum puas terbias di wajahku.

Ya... para kecoa itu harus meregang nyawa olehku malam ini. Ada yang mati karena menghirup Baygon atau karena kuinjak-injak dengan sol sandalku. Ya... rumput liar halaman telah menjadi saksi keganasanku. Rencana yang kurancang sejak sore tadi akhirnya berjalan lancar. Maklum hari ini cuaca hujan terus dan baru sore tadi mendung menghilang dari pandangan. Aku yakin para kecoak akan berpesta malam ini, jadi daripada ada teroris menelusup di ranjangku dan berjalan di tubuhku lebih baik aku bertindak.

Liang saluran air, septic tank, daun-daun tanaman adalah tempat yang nyaman bagi mereka. Dan disanalah aku harus memusnahkannya menghancurkan koloni dan kroni-kroninya, termasuk semut dan rayap.

Selama ini aku telah bermurah hati jadi inilah saatnya kau bertindak melakukan seharusnya yang kuulakukan. Karena ini adalah baru awal dari sebuah genocide dari ras kecoa di area rumahku, sebelum nantinya menyusul tikus dan rayap.

Hmm... tobat-tobat, kenapa sih kalian ini suka mengganggu ketentramanku. Coba kalau kalian bersahabat tentu aku tak marah dan tak ingin musnahkan kalian.

01 April 2010

Sebuah Perenungan

Ketika angan mencaci dukaku maka harus kutaruh mana cintaku?
Dan ketika kematian menyambut deritaku apakah kebahagiaan telah kucapai?

Telah satu jam aku merenangi septic tank otakku
Namun 'kusadar, aku tak bisa kembali
Detik kehidupan terus berdetak tanpa pernah berhenti

Aku harus berjalan walau dengan hati yang terluka
Hati yang tercampakkan tanpa nurani
Dan otak yang teronggok lusuh di kepalaku

Memang semua tiada perlu kusesali...
Toh masih ada cara menyibak pagi yang lebih indah
Selain termangu dan terjebak dalam keremangan malam ini

Roda waktu terus berputar
Dan mentari esok masih menyapa dengan belai hangat sinarnya
Esok dan esoknya lagi... sampai Sang Kuasa hentikan cerita
Selama itulah mestinya perjuangan hidup tetap dikobarkan

Guaranteed

Eddie Vedder – Guaranteed
Ost. Into The Wild

On bended knee is no way to be free
Lifting up an empty cup, I ask silently
All my destinations will accept the one that's me
So I can breathe...

Circles they grow and they swallow people whole
Half their lives they say goodnight to wives they'll never know
A mind full of questions, and a teacher in my soul
And so it goes...

Don't come closer or I'll have to go
Holding me like gravity are places that pull
If ever there was someone to keep me at home
It would be you...

Everyone I come across, in cages they bought
They think of me and my wandering, but I'm never what they thought
I've got my indignation, but I'm pure in all my thoughts
I'm alive...

Wind in my hair, I feel part of everywhere
Underneath my being is a road that disappeared
Late at night I hear the trees, they're singing with the dead
Overhead...

Leave it to me as I find a way to be
Consider me a satellite, forever orbiting
I knew all the rules, but the rules did not know me
Guaranteed