Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

02 September 2009

Belajar Membuat Bom

Sejak awal 2000-an Indonesia sudah ramai diteror berbagai macam ledakan bom dan yang terakhir ini adalah Bom di Ritz Carlton & JW Marriott. Saya jadi penasaran, kok bisa mereka bikin bom, bagaimana caranya? Oke mari kita belajar sama-sama membuat bom. Ini sekedar pengetahuan yang saya ketahui dari beberapa narasumber.

Pada prinsipnya bom (ledakan) akan terjadi jika dua bahan atau lebih bercampur/bereaksi secara eksotermis sehingga menimbulkan peningkatan volume yang besar, mendadak, dan (sangat) cepat. Nah… reaksi eksotermis itu kebanyakan dikarenakan oleh reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi ini bisa dihasilkan oleh oksidator yang sangat kuat sehingga cepat terjadinya.

Bahan-bahan seperti periodat, perklorat, permanganat dalah oksidator yang sangat-sangat kuat. Namun jangan dikira anda mudah mendapatkannya, selain yang harganya mahal, ijin untuk mendapatkannya juga ketat, harus ada link orang dalam atau kenalan. Salah satu bahan pembuat bom adalah kalium periodat, harganya busyetttt man, mahal sekali! 25 gram saja Rp 1,540,000.

Nah, jika kita sudah mempunyai bahan-bahan tersebut maka tinggal dipilih saja bahan yang sekiranya memiliki propertis expand volume yang besar dan cepat. Yang paling mudah kita dapatkan di pasaran, contohnya adalah Urea salah satunya. Urea selain dikenal sebagai pupuk, banyak mengandung sumber N dan C sehingga kalau terjadi reaksi dengan oksidator (misalnya periodat) akan terjadi desakan dari gas-gas yang terbentuk. Kalau panas sih hanya untuk tambahan saja supaya expand volume yg terjadi menjadi lebih cepat. Daya ledaknya sih memang tidak begitu besar tapi kalau ureanya setandon ya satu kota hancur kabeh... apalagi kalau sekitar tempatnya diberi mur, baut, paku, gotri sudah jadi bom yahud yang mematikan.

Masalahnya, sekarang oksidator-oksidator kuat itu sudah tidak dipasarkan secara bebas dan ijinnya susah. Mungkin karena kejadian bom bali itu. Pernah seorang teman mencoba cari permanganat di jalan Tidar, Surabaya. Eeh.. sudah tak ada yang mau jual semua, penjualnya trauma bom Bali. Mau bikin sendiri? Harus berilmu tinggi dan punya fasilitas yang cukup untuk penelitian. Tapi ya...lantas jangan menyerah, kalau orang lain bisa kenapa kita tidak?

Well, Okay itu saja dulu ilmu bom yang saya dapat sementara. Saya juga masih penasaran tapi lain kali kita lanjutkan lagi pembahasan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar