Masa muda adalah masa-masa untuk menaklukan tantangan dan cenderung berbahaya. Kebanyakan, kita terlalu menuruti adrenalin hingga melupakan sisi rasionalitas dan logika. Tapi percayalah, itulah yang membuatmu merasa 'hidup' dan selalu penuh percaya diri!
Oke saya mencoba berbagi pengalaman saja (semoga tidak ditiru), atau kalau ada yang jauh lebih ekstrim, mungkin bisa berbagi dengan saya. Anda kenal parkour, olahraga ekstrim yang dilakukan oleh David Belle, seperti adegan-adegan yang pernah terlihat di film B13 atau Yamakasi. Saya memang bukan ahlinya, tapi sebenarnya saya menyukai lompatan, itu sebelum berat badan tidak terkontrol lagi dan kaki mulai rentan keseleo.
Setidaknya saya punya pengalaman pernah lompat dari ketinggian dua meter, dan langsung menyentuh tanah. Pernah juga, naik zig-zag dengan memijak dan berpegangan pada sesuatu di dinding (tiang) hingga mencapai titik poin A yang saya inginkan hingga ketinggian 5 atau 6 meteran. Dan hal yang paling berbahaya menurut saya, -yang pernah kulakukan ini- adalah melompat dari titik poin A ke B dalam jarak sekitar hampir 2 meter di ketinggian tersebut, dimana saya tidak memiliki ruang banyak untuk ancang-ancang. Padahal point B adalah mesin tempat pemotong bahan tripleks (plywood). Jadi pilihannya hanya 3. Pertama, sampai dengan tepat dan selamat. Kedua, tidak sampai lalu jatuh dengan kondisi mengenaskan (mungkin mati / cacat). Atau ketiga, kebablasan dan jatuh ke mesin, lalu terpotong-potong oleh pisau mesin yang tajam (mungkin mati / cacat).
Dan hasilnya? Syukurlah saya bisa mencapai poin tersebut dengan pas. Itulah kenapa saya bisa bercerita kepada anda, hanya celana bagian selangkangan yang robek. Saya melakukan aksi itu saat baru beberapa saat bekerja di Makassar.
Dan komentar spontan rekan senior yang mendampingiku, "Gila! Repot kalau sampai kamu mati dan mulangkan mayatmu ke Jawa nanti!"
"Yang jelas saya baik-baik saja dan tolong, jangan bilang Bos ya..."
Saya juga pernah ngebut pakai vespa, nyalip mobil yang searah denganku dan nyelip diantara truk yang berlawanan arah. Hasilnya.... Setang vespa sempat membentur bagian truk dan untungnya masih bisa mengendalikan diri, tidak jatuh dan sampai rumah dengan selamat.
Itu hanya beberapa cuil pengalaman yang berbahaya, dan semua pengalaman saya ini kulakukan ketika masih di bawah usia 30 tahunan, dan yang jelas belum punya anak. Kalau ada yang menawari mesin waktu untuk pergi ke masa lalu maka saya akan bilang, "Terima kasih, maaf saya nggak mau."
Oke saya mencoba berbagi pengalaman saja (semoga tidak ditiru), atau kalau ada yang jauh lebih ekstrim, mungkin bisa berbagi dengan saya. Anda kenal parkour, olahraga ekstrim yang dilakukan oleh David Belle, seperti adegan-adegan yang pernah terlihat di film B13 atau Yamakasi. Saya memang bukan ahlinya, tapi sebenarnya saya menyukai lompatan, itu sebelum berat badan tidak terkontrol lagi dan kaki mulai rentan keseleo.
Setidaknya saya punya pengalaman pernah lompat dari ketinggian dua meter, dan langsung menyentuh tanah. Pernah juga, naik zig-zag dengan memijak dan berpegangan pada sesuatu di dinding (tiang) hingga mencapai titik poin A yang saya inginkan hingga ketinggian 5 atau 6 meteran. Dan hal yang paling berbahaya menurut saya, -yang pernah kulakukan ini- adalah melompat dari titik poin A ke B dalam jarak sekitar hampir 2 meter di ketinggian tersebut, dimana saya tidak memiliki ruang banyak untuk ancang-ancang. Padahal point B adalah mesin tempat pemotong bahan tripleks (plywood). Jadi pilihannya hanya 3. Pertama, sampai dengan tepat dan selamat. Kedua, tidak sampai lalu jatuh dengan kondisi mengenaskan (mungkin mati / cacat). Atau ketiga, kebablasan dan jatuh ke mesin, lalu terpotong-potong oleh pisau mesin yang tajam (mungkin mati / cacat).
Dan hasilnya? Syukurlah saya bisa mencapai poin tersebut dengan pas. Itulah kenapa saya bisa bercerita kepada anda, hanya celana bagian selangkangan yang robek. Saya melakukan aksi itu saat baru beberapa saat bekerja di Makassar.
Dan komentar spontan rekan senior yang mendampingiku, "Gila! Repot kalau sampai kamu mati dan mulangkan mayatmu ke Jawa nanti!"
"Yang jelas saya baik-baik saja dan tolong, jangan bilang Bos ya..."
Saya juga pernah ngebut pakai vespa, nyalip mobil yang searah denganku dan nyelip diantara truk yang berlawanan arah. Hasilnya.... Setang vespa sempat membentur bagian truk dan untungnya masih bisa mengendalikan diri, tidak jatuh dan sampai rumah dengan selamat.
Itu hanya beberapa cuil pengalaman yang berbahaya, dan semua pengalaman saya ini kulakukan ketika masih di bawah usia 30 tahunan, dan yang jelas belum punya anak. Kalau ada yang menawari mesin waktu untuk pergi ke masa lalu maka saya akan bilang, "Terima kasih, maaf saya nggak mau."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar