Saat anda masih muda dulu, pernah nggak berandai-andai? Pingin macari, atau malah menikah dengan orang yang berprofesi Artis atau Selebritis? Waktu masih lajang dan muda, pikiran penuh fantasi, cenderung berpikiran kotor dan berbahaya!
Seseorang yang kita jadikan idola muncul karena dia eksis! Dalam arti dia sering kita dapati cerita tentangnya, karyanya, atau gambar dirinya, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Oke, kita nafikan dulu BJ. Habibie, Soekarno, dan Soeharto, atau para Nabi, kita bicara ke artis!
Artis? Yupp! Padahal Ibuku menyebut Artis dengan padan kata yang lebih ekstrim, yaitu Artis = Tandak Kota. Tandak, dalam konotasi bahasa Jawa Timuran yang saya pahami adalah seorang penari wanita pada tarian semacam tari ronggeng. Dimana tari ronggeng ini lebih dipandang memiliki konotasi negatif, intim dan erotis. Ya... walau, tidak semua Artis atau Seleb, memiliki habit yang buruk.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan kita dikelilingi informasi tentang Artis dan Seleb, tanpa anda sadari, disaat kita menyalakan televisi. Film, Sinetron, dan acara-acara yang nggak jelas lainnya, juga diisi orang yang ngaku-ngaku artis, walaupun dia nggak bisa nyanyi, atau main peran di Sinetron atau Film. So whatever lah...
By the way kembali ke topik, sejak kecil saya terkesima dengan "Iga Mawarni". Ada yang ingat? Kalau generasi sekarang, mungkin nge-fans dengan "Raisa" atau "Raline". Well, saya ini fans beratnya Iga, mulai kenal dia saat nyanyi "Kasmaran", saya masih kecil saat itu, mungkin masih SD atau SMP. Namun, wajah Iga Mawarni seolah menjadi standar baru bagi saya tentang menilai cewek cantik. Bahkan saat tumbuh dewasa, saya terkesan mencari-cari seseorang untuk dijadikan pacar karena dia mirip sang artis. Kalau nggak mirip ya... setidaknya cantik.
Saya tidak tahu wajah rupa dan aktifitas sang idola sekarang, karena waktu dalam ingatan saya tentang dia telah berhenti. Jadi... nggak penting lagi, "You're always in my head!"
By the way, saya harus kembali ke realita bahwa saya sekarang sudah beristri ndan berkeluarga. Ya.. walaupun istri saya tidak terlalu mirip "Iga", tapi yang penting dia cantik dan baik!...
Seseorang yang kita jadikan idola muncul karena dia eksis! Dalam arti dia sering kita dapati cerita tentangnya, karyanya, atau gambar dirinya, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Oke, kita nafikan dulu BJ. Habibie, Soekarno, dan Soeharto, atau para Nabi, kita bicara ke artis!
Artis? Yupp! Padahal Ibuku menyebut Artis dengan padan kata yang lebih ekstrim, yaitu Artis = Tandak Kota. Tandak, dalam konotasi bahasa Jawa Timuran yang saya pahami adalah seorang penari wanita pada tarian semacam tari ronggeng. Dimana tari ronggeng ini lebih dipandang memiliki konotasi negatif, intim dan erotis. Ya... walau, tidak semua Artis atau Seleb, memiliki habit yang buruk.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan kita dikelilingi informasi tentang Artis dan Seleb, tanpa anda sadari, disaat kita menyalakan televisi. Film, Sinetron, dan acara-acara yang nggak jelas lainnya, juga diisi orang yang ngaku-ngaku artis, walaupun dia nggak bisa nyanyi, atau main peran di Sinetron atau Film. So whatever lah...
By the way kembali ke topik, sejak kecil saya terkesima dengan "Iga Mawarni". Ada yang ingat? Kalau generasi sekarang, mungkin nge-fans dengan "Raisa" atau "Raline". Well, saya ini fans beratnya Iga, mulai kenal dia saat nyanyi "Kasmaran", saya masih kecil saat itu, mungkin masih SD atau SMP. Namun, wajah Iga Mawarni seolah menjadi standar baru bagi saya tentang menilai cewek cantik. Bahkan saat tumbuh dewasa, saya terkesan mencari-cari seseorang untuk dijadikan pacar karena dia mirip sang artis. Kalau nggak mirip ya... setidaknya cantik.
Saya tidak tahu wajah rupa dan aktifitas sang idola sekarang, karena waktu dalam ingatan saya tentang dia telah berhenti. Jadi... nggak penting lagi, "You're always in my head!"
By the way, saya harus kembali ke realita bahwa saya sekarang sudah beristri ndan berkeluarga. Ya.. walaupun istri saya tidak terlalu mirip "Iga", tapi yang penting dia cantik dan baik!...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar