Why… must do this, if you don’t like it?
Why… hurt your heart everyday?
Is this real your way? Are you sure? What’s your dream?
Setidaknya itulah kata-kata yang terngiang-ngiang di telingaku? Akibatnya kepala nih rasanya pening memikirkan jawaban-jawaban semua di atas. Karena pada dasarnya semuanya berkaitan dengan satu hal, yaitu ujung-ujungnya duit. Dimana semua bisa terlaksana kalau kita sudah masuk ke dalam golongan non finansial problem. Golongan yang menduduki strata puncak di kamus dunia ekonomi.
Status akhirnya kembali menjadi joni, berharap ini cuma pijakan sementara sebelum comeback to my dream, again. Mimpi yang telah terenggut lagi karena financial problem. Haruskah menjadi dunia seperti menjadi penjara seumur hidupku? Melakukan pekerjaan yang sebenarnya kurang sreg di hati?
Pada dasarnya mimpi semua orang itu semuanya sama kebahagiaan, Cuma parameternya berbeda-beda tergantung posisi sesorang saat bermimpi ataupun tingkat fantasi kita. Secara normal manusia itu pingin bebas, lepas melakukan kegiatan yang apa kita sukai dan kita senangi dan free as a bird! Masalahnya kita tidak seperti burung, (hampir) tidak ada barang di dunia untuk dan dari manusia yang gratis. Sejak prinsip ekonomi masuk, sorry no free stuff!
Pas melamun eh kepikiran ternyata jadi manusia itu susah, apalagi hati kita tak pernah merasa puas. Dulu waktu masih fresh graduate kepingin cepet-cepet dapat kerja yang bagus. Sudah dapat kerja bagus pingin menjadi karyawan tetap. Lalu sudah karyawan tetap masih pingin punya karir yang cemerlang dan bagus. Lalu sudah diposisi (hampir) puncak pingin di PHK biar dapat pesangon banyak karena mau buka usaha sendiri. Eh sudah buka usaha, belajar mandiri biar gak gantungin gaji dan pesuruh orang lain. Lalu tiba-tiba bisnis yang sudah dirintis gagal, akhirnya ….. kembali lagi menjadi joni.
Hehehe…. lalu teringat lagi lagunya d’Masiv, Jangan Menyerah!
”Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik...”
Bagaimanapun juga, hidup adalah perjuangan, selama jantung masih berdetak... mimpi-mimpi itu masih menunggu untuk diwujudkan.
Try and learn, try again until you reach peak performance
Why… hurt your heart everyday?
Is this real your way? Are you sure? What’s your dream?
Setidaknya itulah kata-kata yang terngiang-ngiang di telingaku? Akibatnya kepala nih rasanya pening memikirkan jawaban-jawaban semua di atas. Karena pada dasarnya semuanya berkaitan dengan satu hal, yaitu ujung-ujungnya duit. Dimana semua bisa terlaksana kalau kita sudah masuk ke dalam golongan non finansial problem. Golongan yang menduduki strata puncak di kamus dunia ekonomi.
Status akhirnya kembali menjadi joni, berharap ini cuma pijakan sementara sebelum comeback to my dream, again. Mimpi yang telah terenggut lagi karena financial problem. Haruskah menjadi dunia seperti menjadi penjara seumur hidupku? Melakukan pekerjaan yang sebenarnya kurang sreg di hati?
Pada dasarnya mimpi semua orang itu semuanya sama kebahagiaan, Cuma parameternya berbeda-beda tergantung posisi sesorang saat bermimpi ataupun tingkat fantasi kita. Secara normal manusia itu pingin bebas, lepas melakukan kegiatan yang apa kita sukai dan kita senangi dan free as a bird! Masalahnya kita tidak seperti burung, (hampir) tidak ada barang di dunia untuk dan dari manusia yang gratis. Sejak prinsip ekonomi masuk, sorry no free stuff!
Pas melamun eh kepikiran ternyata jadi manusia itu susah, apalagi hati kita tak pernah merasa puas. Dulu waktu masih fresh graduate kepingin cepet-cepet dapat kerja yang bagus. Sudah dapat kerja bagus pingin menjadi karyawan tetap. Lalu sudah karyawan tetap masih pingin punya karir yang cemerlang dan bagus. Lalu sudah diposisi (hampir) puncak pingin di PHK biar dapat pesangon banyak karena mau buka usaha sendiri. Eh sudah buka usaha, belajar mandiri biar gak gantungin gaji dan pesuruh orang lain. Lalu tiba-tiba bisnis yang sudah dirintis gagal, akhirnya ….. kembali lagi menjadi joni.
Hehehe…. lalu teringat lagi lagunya d’Masiv, Jangan Menyerah!
”Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik...”
Bagaimanapun juga, hidup adalah perjuangan, selama jantung masih berdetak... mimpi-mimpi itu masih menunggu untuk diwujudkan.
Try and learn, try again until you reach peak performance