Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

07 Februari 2012

Tagihan PLN Batam Feb 2012 Kacau

Seperti biasanya, tiap bulan gue terima pdf tagihan PLN via gmail. Setelah dihitung-hitung gue curiga, terlebih gue lihat chart yang aneh macam ini. Untungnya gue punya background Process Engineer, biasa bikin SPC Chart. Jadi apa salahnya ngitung SPC Chart dan Normal distribusi bulan ini. Jadi, rupanya setelah dihitung-hitung untuk bulan February 2012 ini maka saya nyatakan tidak percaya pada tagihan PLN Batam. Dan yang jelas, saya pasti protes ke PLN Engku Putri! Jadi....tunggu hari Sabtu nanti.

Persoalannya seperti chart di atas, ada nilai terakhir di Bulan Februari yang tak serasi, bikin ngenes. Di tagihan bulan ini, sepertinya ada program yang salah? Ada sesuatu yang tidak beres. setelah kutelusuri, masalahnya pada faktor pengali Rupiah per KWh/KVARh. Masak Nilainya sama semua? Yaitu dikali 601 baik itu untuk Blok I, II, ataupun Blok III.
Padahal sesuai http://www.plnbatam.com/bright/tarif.asp, bahwa dasar perkaliannya seperti ini untuk pelanggan R1-1300 VA:
Blok I:20 kWh =396
Blok II:20 kWh s.d. 60 kWh=422
Blok III:60 kWh=601

Tapi... di tagihan bulan ini kok beda ada, otomatis untuk presentasi nilai PPJ juga beda, dll. Inipun jadi pertanyaan kenapa tarif PPJ jadi 6% padahal bulan kemarin masih 4%? Sehingga kalau dihitung-hitung, total tagihannya berbeda (naik beberapa puluh ribu). Saya cross check dengan data tagihan teman saya lainnya ternyata juga seperti itu juga.

Ada apa dengan PLN Batam? Ya.. walaupun bagi KK cuman beberapa puluh ribu tapi itu kan kali berapa KK di Batam? Lebih ngenesnya kalau ternyata kejadian ini disengaja untuk menguntungkan seseorang tertentu. Gue sih berharap itu nggak kejadian. Cuman gue berusaha kritis saja jadi orang, Ntar gue juga akan imeli YLKI agar tahu masalah ini? Gue bukan bermaksud apa-apa, cuma gue sudah terbiasa jadi Quality Engineer, juga sudah biasa terima komplain dan jawab komplain. Jadi apa salahnya sesuatu yang salah, yo harus dibikinkan NCR (Non Conformity Report)? Fungsinya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi (repeatable). Bener tho?

2 komentar:

  1. Hmm...saya ada 4 point pertanyaan yang saya ajukan ke PLN. Dan beginilah jawabannya:
    1. Mengapa perkaliannya beda, semua Blok dikali 601, karena untuk subsidi agar tepat sasaran, sehingga jika penggunaannya diatas 60 KWh ya ngikuti perkalian blok terakhir, begitupun jika penggunaannya antara 21 sd 60 Kwh ngikuti Blok II.
    2. Lalu kenapa tarif PPJ per 2012 jadi 6% padahal sebelumnya 4%? itu coba anda tanya ke Pemko Batam, sebenarnya kami (PLN) juga keberatan. Apalagi menurutku lampu jalan sering mati, dan gak adil rasanya kalo PPJ teralokasi untuk biayai instansi pemerintahan saja.
    3. Terus Tarif penyesuaian berkala itu apa, rupanya di Batam ini karena swasta maka ada adjusment yang antara 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan pada inflasi BBM atau kurs asing.

    BalasHapus
  2. @Rakhmat W. point yang keempat itu adalah kenapa di tempat saya lampunya mati sampai dua kali padahal di website atau di koran nggak ada?

    BalasHapus