28 Oktober 2012
27 Oktober 2012
Ngomong Ngalor Ngidul
Segudang uneg-uneg menyumpal dikepala minta segera dikeluarkan. Berhubung beberapa bulan ini karena kesibukan kerja dan jarang melekan lagi. Maka aktivitas berceloteh di dunia maya jadi terlantar.
Sebenarnya banyak sekali gagasan dan ide-ide yang hendak kukemukakan baik itu tentang teori tentang kehidupan masa lampau, dan kegilaanku. Upps kok teori, berani-beraninya ngomong "teori", padahal yang disebut teori 'kan dilandasi bukti empiris yang ada. Ok deh kalau begitu, saya ganti dengan kata "dugaan".
Mungkin hampir sama seperti orang kebanyakan, saya juga menganggap apa yang terjadi di masa lalu saya adalah sejarah, sekarang adalah tindakan, dan masa depan adalah pengharapan. Namun yang coba saya bahas sekarang ini adalah dugaan tentang kehidupan masa-masa purba, rahasia semesta yang merupakan misteri bagi saya. Mungkin gara-gara nonton Prometheus, akhirnya saya ikut bertanya-tanya tentang asal muasal manusia, keberadaan jagad raya, dan siapa-siapa penghuni jagad raya, dan yang lebih penting ada hubungan apa dengan kehidupan manusia masa lalu.
Hingga kini dugaan-dugaan berkembang liar di kepalaku. Mulai dari pertanyaan kapan tepatnya Nabi Adam AS diturunkan oleh Allah di bumi ini. berbagai pemuka agama dan profesor serta cendekia beradu argumen tentang hal ini. Ada yang bilang kurang lebih 6000 tahun SM, ada yang bilang 200.000 tahun SM, ada bahkan yang ngomong jutaan tahun yang lalu. Lalu jika mengacu sebuah Haddist (HR Bukhori Vol.IV No.543): "Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta". Dimana kalkulasi dari 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter. Wow... (sambil koprol)!!! Padahal beliau kan manusia juga. Lalu bagaimana hingga akhirnya manusia bisa setinggi ini saja diantara 1,40 sd 2,20 meter saja. Berarti terjadi penyusutan yang sangat luar biasa dan apa yang menyebabkannya? tapi bukan itu inti pertanyaan saya, apakah beliau ini benar-benar manusia pertama? Apakah tidak ada makhluk lain yang 'mirip' manusia saat itu?
Kemudian saya juga mengetahui bahwa Nabi Idris AS adalah satu-satunya Nabi yang telah ada di surga tanpa melalui proses kematian. Beliau kesana setelah didatangi oleh Malaikat yang yang kagum kecerdasan, kepemimpinan, dan ketaatan beribadahnya. Saya juga mengenal dalam kitab agama lain, Nabi Idris dikenal sebagai Enoch. Beliau bahkan dikenal sebagai cendekiawan, astronom, penjahit, pembuat perisai dan lain-lain. Dan inilah yang membuat saya menduga bahwa periode Nabi Idris dan nabi Adam tidak sedekat itu (1000 tahun), bisa juga ribuan tahun karena beliau telah melihat neraka dan melihat ada manusia yang disiksa. Yang jadi pertanyaan bagaimana beliau naik ke surga dan neraka?
Saya lalu bahkan berandai-andai bagaimana cara beliau ke surga? Saya kok menduga bahwa saking canggih dan pinternya Nabi Idris beliau mampu menjelajah ke luar angkasa hingga akhirnya menemukan surganya Allah. Ini 'kan masih pendapat saya...
Coba kita telaah ayat ini Dalam QS. Al Ma’aarij (70) ayat 3-4): "Dari Allah yang mempunyai tempat-tempat naik Malaikat dan Ruh kepada-Nya di dalam satu hari adalah ukurannya lima puluh ribu tahun. kalau dibuat kalkulasi ala saya, malaikat itu kan terbuat dari cahaya (An-Nur). Jadi kalaulah boleh mengistilahkan kecepatan malaikat itu sama dengan kecepatan cahaya maka adalah 3x10^8 m/s. Maka dalam sehari yang setara 86.400 second. Sehingga dalam sehari 3x10^8 m/s dikali 86.400 s adalah 25.902.068.371.200 meter, atau setara dengan 25.902.068.371 Km (26 Milyar Km). Saya harus bilang wow lagi.... Gak sanggup nulis lagi! Belum lagi menghitung panjang alam semesta ini, yang katanya dengan teori big bang masih mengembang. Hingga alangkah muspro-nya jika tidak ada makhluk lain yang menghuni planet lain, selain manusia saja. Artinya saya percaya sama kehidupan diluar sana.
Masih berkaitan dengan hal ini, masa lalu Nabi Nuh AS juga menjadi misteri yang terpecahkan hingga saat ini. Ada yang bilang hanya banjir lokal, ada yang bilang sifatnya masif dan menghancurkan bumi. Ada yang bilang bahtera Nuh itu adalah seperti pesawat luar angkasa atau setidaknya bukan dari kayu. Saya menduga dari sinilah kepunahan manusia-manusia tinggi dan teknologi-teknologi canggih manusia purba. Mungkin, saat itu bumi benar-benar hancur dan porak poranda tidak ada oksigen dan daratan. Bahkan dugaan saya sebagian ada yang terbang mengembara keluar bumi hingga sekarang berkeliaran dan sering kita sebut UFO.
Bagaimana kehidupan manusia setelah bencana itu? Apakah reset lagi dari nol? Sesungguhnya yang saya tahu Nabi Nuh adalah bapak manusia yang kedua. Yang saya ketahui adalah Nuh dan pengikutnya yang tak banyak inilah yang akhirnya menyebarkan ras-ras hingga sekarang yang ada di bumi ini. Bagaimana mereka bermigrasi menempati belahan dunia yang lain? Semuanya ... sungguh adalah misteri illahi. Kita hanya mampu menduga, berasumsi, namun banyak pula yang mencari bukti dan belajar.
referensi: anzunqalam.wordpress.com/2011/01/07/misteri-huruf-hieroglyph-mengungkap-kisah-nabi-idris-dalam-peradaban-mesir-purba/
Sebenarnya banyak sekali gagasan dan ide-ide yang hendak kukemukakan baik itu tentang teori tentang kehidupan masa lampau, dan kegilaanku. Upps kok teori, berani-beraninya ngomong "teori", padahal yang disebut teori 'kan dilandasi bukti empiris yang ada. Ok deh kalau begitu, saya ganti dengan kata "dugaan".
Mungkin hampir sama seperti orang kebanyakan, saya juga menganggap apa yang terjadi di masa lalu saya adalah sejarah, sekarang adalah tindakan, dan masa depan adalah pengharapan. Namun yang coba saya bahas sekarang ini adalah dugaan tentang kehidupan masa-masa purba, rahasia semesta yang merupakan misteri bagi saya. Mungkin gara-gara nonton Prometheus, akhirnya saya ikut bertanya-tanya tentang asal muasal manusia, keberadaan jagad raya, dan siapa-siapa penghuni jagad raya, dan yang lebih penting ada hubungan apa dengan kehidupan manusia masa lalu.
Hingga kini dugaan-dugaan berkembang liar di kepalaku. Mulai dari pertanyaan kapan tepatnya Nabi Adam AS diturunkan oleh Allah di bumi ini. berbagai pemuka agama dan profesor serta cendekia beradu argumen tentang hal ini. Ada yang bilang kurang lebih 6000 tahun SM, ada yang bilang 200.000 tahun SM, ada bahkan yang ngomong jutaan tahun yang lalu. Lalu jika mengacu sebuah Haddist (HR Bukhori Vol.IV No.543): "Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta". Dimana kalkulasi dari 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter. Wow... (sambil koprol)!!! Padahal beliau kan manusia juga. Lalu bagaimana hingga akhirnya manusia bisa setinggi ini saja diantara 1,40 sd 2,20 meter saja. Berarti terjadi penyusutan yang sangat luar biasa dan apa yang menyebabkannya? tapi bukan itu inti pertanyaan saya, apakah beliau ini benar-benar manusia pertama? Apakah tidak ada makhluk lain yang 'mirip' manusia saat itu?
Kemudian saya juga mengetahui bahwa Nabi Idris AS adalah satu-satunya Nabi yang telah ada di surga tanpa melalui proses kematian. Beliau kesana setelah didatangi oleh Malaikat yang yang kagum kecerdasan, kepemimpinan, dan ketaatan beribadahnya. Saya juga mengenal dalam kitab agama lain, Nabi Idris dikenal sebagai Enoch. Beliau bahkan dikenal sebagai cendekiawan, astronom, penjahit, pembuat perisai dan lain-lain. Dan inilah yang membuat saya menduga bahwa periode Nabi Idris dan nabi Adam tidak sedekat itu (1000 tahun), bisa juga ribuan tahun karena beliau telah melihat neraka dan melihat ada manusia yang disiksa. Yang jadi pertanyaan bagaimana beliau naik ke surga dan neraka?
Saya lalu bahkan berandai-andai bagaimana cara beliau ke surga? Saya kok menduga bahwa saking canggih dan pinternya Nabi Idris beliau mampu menjelajah ke luar angkasa hingga akhirnya menemukan surganya Allah. Ini 'kan masih pendapat saya...
Coba kita telaah ayat ini Dalam QS. Al Ma’aarij (70) ayat 3-4): "Dari Allah yang mempunyai tempat-tempat naik Malaikat dan Ruh kepada-Nya di dalam satu hari adalah ukurannya lima puluh ribu tahun. kalau dibuat kalkulasi ala saya, malaikat itu kan terbuat dari cahaya (An-Nur). Jadi kalaulah boleh mengistilahkan kecepatan malaikat itu sama dengan kecepatan cahaya maka adalah 3x10^8 m/s. Maka dalam sehari yang setara 86.400 second. Sehingga dalam sehari 3x10^8 m/s dikali 86.400 s adalah 25.902.068.371.200 meter, atau setara dengan 25.902.068.371 Km (26 Milyar Km). Saya harus bilang wow lagi.... Gak sanggup nulis lagi! Belum lagi menghitung panjang alam semesta ini, yang katanya dengan teori big bang masih mengembang. Hingga alangkah muspro-nya jika tidak ada makhluk lain yang menghuni planet lain, selain manusia saja. Artinya saya percaya sama kehidupan diluar sana.
Masih berkaitan dengan hal ini, masa lalu Nabi Nuh AS juga menjadi misteri yang terpecahkan hingga saat ini. Ada yang bilang hanya banjir lokal, ada yang bilang sifatnya masif dan menghancurkan bumi. Ada yang bilang bahtera Nuh itu adalah seperti pesawat luar angkasa atau setidaknya bukan dari kayu. Saya menduga dari sinilah kepunahan manusia-manusia tinggi dan teknologi-teknologi canggih manusia purba. Mungkin, saat itu bumi benar-benar hancur dan porak poranda tidak ada oksigen dan daratan. Bahkan dugaan saya sebagian ada yang terbang mengembara keluar bumi hingga sekarang berkeliaran dan sering kita sebut UFO.
Bagaimana kehidupan manusia setelah bencana itu? Apakah reset lagi dari nol? Sesungguhnya yang saya tahu Nabi Nuh adalah bapak manusia yang kedua. Yang saya ketahui adalah Nuh dan pengikutnya yang tak banyak inilah yang akhirnya menyebarkan ras-ras hingga sekarang yang ada di bumi ini. Bagaimana mereka bermigrasi menempati belahan dunia yang lain? Semuanya ... sungguh adalah misteri illahi. Kita hanya mampu menduga, berasumsi, namun banyak pula yang mencari bukti dan belajar.
referensi: anzunqalam.wordpress.com/2011/01/07/misteri-huruf-hieroglyph-mengungkap-kisah-nabi-idris-dalam-peradaban-mesir-purba/
25 Oktober 2012
Quote
Ngomong-ngomong tentang quote, rupanya aku mendapat beberapa quote dari pengalamanku saat pergi pulang selama bekerja. Ya.. setidaknya tak apa-apalah berperan sebagai filusuf. Berikut ini beberapa quote yang kudapatkan.
"Setiap jalan pintas ada harga yang harus dibayar"
"Jangan berhenti terlalu lama, lihatlah ke belakang! Banyak yang mengantri untuk lewat"
"Jika sudah tidak diinginkan, kenapa harus memaksa bertahan"
"Setiap jalan pintas ada harga yang harus dibayar"
"Jangan berhenti terlalu lama, lihatlah ke belakang! Banyak yang mengantri untuk lewat"
"Jika sudah tidak diinginkan, kenapa harus memaksa bertahan"
19 Oktober 2012
Mending Kecebur Got Daripada Kecebur Sungai
Kadangkala kita akan merasa sangat-sangat sedih, merasa hidup ini sangat berat sekali cobaannya. Tapi... setelah mendengar curahan hati orang lain, rupanya yang terjadi di kita tak ada apa-apanya tak seberat yang orang lain rasakan. Pernahkah hal itu terjadi pada anda?
Kalau ada istilah "Diatas langit masih ada langit", saya punya istilah antitesis-nya "mending kecebur got daripada kecebur sungai". Artinya ya... got itu tidak lebih dalam dari sungai. Atau juga bisa "Mending kecebur di sungai daripada di laut" atau "Mending kecebur di laut daripada kecebur di samudera." Ya... terserahlah, pokoknya itu cuma istilah. Yang jelas diharapkan dari suatu masalah itu kan solusinya.
Tapi sebelumnya kita harus cari akar permasalahannya dulu, Ok silakan pakai Fish bone diagram dengan mencari duri terkecil dengan menggunakan 5 Why? hah.. mentang-mentang kemarin ikut QCC lagi di Batamindo, setelah vacuum hampir 5 tahun. Lalu setelah ketemu faktor utamanya letakkan faktor-faktor tersebut untuk diverifikasi. Kemudian setelah yakin itu masalahnya mari kita lanjutkan cari solusinya dengan menggunakan tree diagram.
Okay... jadi intinya tetap sabar, bahwa hidup itu ya... bergerak. Dan setiap bergerak pasti ada masalah, entah senggolan dengan ini itu atau apalah... Yang jelas sebagai insan yang berhati kuat dan berjiwa besar harus kuat menjalani hidup ini.
Tapi patut diingat bahwa jika orang tertimpa masalah yang lebih besar maka gain yang diberikannya akan lebih besar, sehingga akan lebih mudah meraih kesuksesan. Karena setelah mengalami masalah tersebut gain atau usaha yang dilakukannya terbiasa melebihi standarnya. Jadi masihkah anda menganggap orang paling menderita sedunia?
Ganbatte Kudasai!
Kalau ada istilah "Diatas langit masih ada langit", saya punya istilah antitesis-nya "mending kecebur got daripada kecebur sungai". Artinya ya... got itu tidak lebih dalam dari sungai. Atau juga bisa "Mending kecebur di sungai daripada di laut" atau "Mending kecebur di laut daripada kecebur di samudera." Ya... terserahlah, pokoknya itu cuma istilah. Yang jelas diharapkan dari suatu masalah itu kan solusinya.
Tapi sebelumnya kita harus cari akar permasalahannya dulu, Ok silakan pakai Fish bone diagram dengan mencari duri terkecil dengan menggunakan 5 Why? hah.. mentang-mentang kemarin ikut QCC lagi di Batamindo, setelah vacuum hampir 5 tahun. Lalu setelah ketemu faktor utamanya letakkan faktor-faktor tersebut untuk diverifikasi. Kemudian setelah yakin itu masalahnya mari kita lanjutkan cari solusinya dengan menggunakan tree diagram.
Okay... jadi intinya tetap sabar, bahwa hidup itu ya... bergerak. Dan setiap bergerak pasti ada masalah, entah senggolan dengan ini itu atau apalah... Yang jelas sebagai insan yang berhati kuat dan berjiwa besar harus kuat menjalani hidup ini.
Tapi patut diingat bahwa jika orang tertimpa masalah yang lebih besar maka gain yang diberikannya akan lebih besar, sehingga akan lebih mudah meraih kesuksesan. Karena setelah mengalami masalah tersebut gain atau usaha yang dilakukannya terbiasa melebihi standarnya. Jadi masihkah anda menganggap orang paling menderita sedunia?
Ganbatte Kudasai!
Langganan:
Postingan (Atom)