Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

03 September 2019

Resensi Film Third Person (2013)


Anda pingin melihat Liam Neeson tidak melakukan aksi heroik dan baku tembak, namun berakting hanya kisah drama dan roman. Salah satunya bisa anda dapatkan di kisah film Third Person (2013).

Kisah Third Person ini menceritakan 3 karakter utama. Yakni Michael seorang Novelis yang pernah mendapatkan penghargaan Pulitzer, Scott seorang desainer Amerika yang suka mencuri desain, dan Julia seorang mantan artis opera sabun.

Walaupun kisah ketiga film bersetting di tiga tempat, yakni Paris, Roma, dan New York. Kisah ketiga ini yang ternyata saling terkait, atau setidaknya ada benang merahnya.

Pertama, karena judulnya Third Person yang artinya orang ketiga, maka sudah tentu setiap karakter utama tadi sedang berhubungan dengan orang ketiga. Michael (Liam Neeson) berpamitan pada istrinya Elaine (Kim Basinger), untuk mencari inspirasi menulis novel berikutnya di Roma, yang ternyata dalam film ini, dia ada di Paris. Dan di Paris ini dia bertemu denga Anna (Olivia Wilde). Dari kisahnya, Michael tampak ingin menjauh dari istrinya dan melupakan suatu tragedi. Karakter kedua, adalah Scott (Adrien Brody) yang sedang berada di Roma, setelah mencuri ide desain. Dia bertemu dengan seorang gadis saat di bar yang bernama Monika (Moran Atias) yang sedang berjuang mendapatkan anaknya kembali dari seseorang bernama Carlo. Sementara Scott sendiri memiliki seorang istri yang bernama Theresa (Maria Bello). Karakter ketiga adalah Julia (Mila Kunis) yang sedang berebut hak asuh anak dengan mantan suaminya Rick (James Franco), yang ternyata telah menggandeng kekasih baru bernama Sam (Loan Chabanol). Sementara pengacara dari pihak Julia adalah Theresa.

Benang merah kedua, jika diikuti sangat dalam maka kisah ini dipersatukan dengan konflik yang hampir mirip, yakni tentang kisah tragedi anak. Diceritakan ternyata Michael dan Elaine juga baru kehilangan anak. Sementara Julia dipisahkan dari anaknya karena dianggap melukai anaknya, dan beralibi ingin mencegah anaknya dari hal bisa membuatnya tenggelam. Sedangkan Monika berusaha bernegoisasi dengan Carlo untuk mendapatkan anaknya, yang akhirnya mendapat empati dari Scott yang bersedia memberikan segalanya untuknya. Walaupun Scott juga tidak terlalu yakin, apakah anak Monika itu benar adanya, atau cerita fiktif Monika dan Carlo yang digunakan untuk memeras Scott. Sementara istri Scott, yang juga pengacara Julia, yakni Theresa berusaha menghilangkan trauma dari kolam renang, dimana mereka telah kehilangan anak mereka yang lepas dari pengawasan Scott sekian detik.

Kisah asmara, konflik batin, ketidakpercayaan, menghiasi film ini datang silih berganti dan pergi. Kalau membayangkan tinju seperti hit and run. Kisah asmara Anna dan Michael yang rumit, juga keadaan Julia yang jatuh bangun, dan konflik ketidakpercayaan dan asmara Scott dengan Monika. Pada akhir cerita bayangan Anna, yang berubah dari Julia, atau Monika, seakan menunjukkan bahwa kisah ini seolah-olah bagian dari Novel yang ditulis Michael. Tapi itu penafsiran saya, selebihnya tonton sendiri.

Parent Guide:
Ada beberapa adegan ketelanjangan Olivia Wilde yang harus anda sensor, jika menonton bersama anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar