Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

27 Juli 2009

Prespektif Lain Pengeboman JW Marriot & Ritz Carlton (17 Juli 2009)


-->Sudah seminggu lebih terjadi pengeboman di JW Marriot & Ritz Carlton Hotel Jakarta. Dan nampaknya banyak berseliweran praduga macam-macam baik itu dari mantan intelejen, mantan kadensus anti teror, dan tentu saja Polri. Parahnya banyak sekali media yang ikut-ikutan latah dengan turut campur , sok menganalisis, dan mempunyai pendapat yang macam-macam. Bahkan seolah media ini lebih kuasa atau lebih ngerti dari kepolisian RI. Dalam seminggu ini mereka seolah berlomba memaparkan hasil-hasil liputannya dengan saling mengklaim bahwa praduga & analisa mereka lebih benar. Makin diperparah dengan menjadikan orang-orang tertentuyang dicurigai polisi seolah ditetapkan mereka sebagai tersangka padahal Polri belum ngomong apa-apa.
Terus terang saya sangat kecewa dengan pemberitaan seperti ini. Saya sangat kecewa dengan TVone dan Metro TV, terutama TVone. Saya melihat investigasi anda ini seolah tanpa moral, meletakkan nama orang-orang yang anda curigai seolah tersangka saja. Padahal penyelidikan yang valid itu dari Polri dengan Densus 88 nya serta BIN. Lha media kan harusnya menyampaikan berita. Kalo memang berita itu belum valid, atau opini anda sendiri ya jangan dicampuradukkan. Entah bagaimana perasaan keluarga besar Ibrohim, Ahmadi, NurSaid, ataupun Maruto kalo ternyata diantara mereka tak terbukti peranannya sebagai pelaku peledakan.

Saya yakin media tersebut hanya mengejar rating, tanpa peduli pada psikologis keluarga 'tersangka' versi mereka. Hal yang menurut saya paling gak masuk akal adalah, seolah dengan menempatkan berita ini pada liputan investigasi khusus akan membuat masalah ini cepat diungkap. Tidak bro, itu salah!!!

100% Saya yakin masalah ini akan makin buram dan lama kelamaan tak terungkap. Entah berapa nama lagi yang Polri akan sebut. Kalaupun terungkap mungkin butuh waktu minimum 3 bulan.

Kalau menurut pendapat pribadi saya pengeboman/gerakan pengacau keamanan itu sangat diperlukan sepanjang tujuannya mulya. Saya berharap tujuan pengeboman ini mulya adanya, percuma kalau sudah meledakkan diri tujuannya hanya balas dendam, mengacau keamanan dll, Allah SWT pasti tak kan menerima hal seperti itu. Saya berharap lebih, dalam penafsiran pikiran saya bahwa pengeboman ini terpaksa dilakukan sebagai upaya terakhir dari protes terhadap sikap Pemerintahan ini. Karena diadakannya pertandingan Indonesia All Star vs Manchester United pada tanggal 20 Juli 2009. Padahal seperti yang umat Islam ketahui bahwa hari tersebut bertepatan dengan peringatan Isra' Miraj untuk memperingati turunnya perintah Sholat oleh Allah. Eh... kenapa hari yang suci kok dibiarkan sia-sia dengan menjerumuskann umat Islam dengan menyekutukan Allah dengan mengajak umatnya berduyun-duyun menonton bola. Bukankan ini hal yang aneh? Mereka (para pengebom bunuh dirii justru ingin menyelamatkan kehidupan umat Islam Indonesia agar kembali ke fitrahnya.

Ya... semoga para pengebom bunuh diri itu mempunyai niat yang sama atauu lebih indah. Saya pikir, kenapa kok tidak diledakkan pada waktu hari H-nya. Mungkin pada saat itu, mereka melihat potensi lain, artinya kebetulan akan diadakan pertemuan antara pencaplok-pencaplok sumber daya alam Indonesia ini, yakni kaum barat & antek-anteknya. Mungkin ini seperti sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

Ya... semoga siapapun mereka itu asal tujuan mereka mulya, saya doakan Allah SWT menerima mereka sebagai Syuhada dan penegak ajaran Islam. Dan andai tujuan mereka ternyata buruk, apa boleh buat tentu kalian hanya mati sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar