Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

22 Agustus 2009

Ande Ande Lumut

Ande Ande Lumut,
performed by: Waljinah

Ibu:
Putraku Si Ande Ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine ngger sing ayu rupane
Kleting Abang iku sing dadi asmane

Ande Ande Lumut:
Duh.. ibu kula mboten purun
Aduh ibu kula mboten mudun
Nadyan ayu sisane Si Yuyu Kangkang

Ibu:
Putraku Si Ande Ande-ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine ngger sing ayu rupane
Kleting Ijo iku sing dadi asmane

Ande Ande Lumut:
Duh.. ibu kula mboten purun
Aduh ibu kula mboten mudun
Nadyan ayu sisane Si Yuyu Kangkang

Ibu:
Putraku Si Ande-ande Ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine ngger sing ayu rupane
Kleting Biru iku sing dadi asmane

Ande Ande Lumut:
Duh.. ibu kula mboten purun
Aduh ibu kula mboten mudun
Nadyan ayu sisane Si Yuyu Kangkang

Ibu:
Putraku Si Ande Ande-ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine kang ala rupane
Kleting Kuning iku kang dadi asmane

Ande Ande Lumut:
Aduh ibu kulo inggih purun
Sing putro inggih badhe mudun
Nadyan ala punika kang putra suwun

Ibu:

Piye to ngger kowe kuwi
sing ayu-ayu ora gelem
malah sing ala kok ditampa
ki piye to ngger

Ande Ande Lumut:

Oh.. inggih..
Sejatosipun pun Kleting Kuning punika
inggih garwa kula piyambakipun
Dewi Sekartaji ibu
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lagu diatas biasanya selalu mengiringi lakon cerita Ande-Ande Lumut. Suka lagunya silakan download disini.



Kisah Ande-Ande Lumut menceritakan tentang pangeran dan puteri kerajaan suami istri yang terpisah gara-gara peperangan, yaitu Raden Panji Asmarabangun dengan Dewi Sekartaji. Kalau tidak salah latar belakang kisah ini pada waktu kerajaan Jenggala. Dimana terjadi peperangan yang mengakibatkan kekalahan di pihak Jenggala. Hingga akhirnya sang puteri Dewi Sekartaji harus bersembunyi dan melarikan diri dari kejaran pihak musuh.

Demi keselamatan jiwanya dia menyamar dan ngenger atau ngikut kepada Nyai yang kaya di sebuah desa yang sangat jauh dari wilayah Jenggala. Nyai tersebut mempunyai 3 orang puteri yang sangat cantik, centil dan energik. Dari yang sulung hingga bungsu, mereka adalah bernama: Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru. Dan Nyai tersebut menamai Dewi Sekartaji adalah Kleting Kuning.

Raden Panji yang juga suami dari Dewi Sekartaji, akhirnya bersama pasukannya akhirnya berhasil mengusir dan mengalahkan pihak musuh. Namun dia sangat bersedih hati ketika mendapati isterinya raib entah kemana.

Setelah mengembalikan kerajaan pada kondisi aman dan stabil, dia memutuskan untuk berkelana mencari isterinya. Darii bisik-bisik intelnya dia mengetahui bahwa ada seorang gadis yang mirip Dewi Sekartaji tinggal di suatu dusun. Dia pun memutuskan untuk menyamar menjadi pemuda yang sedang mencari isteri dan tinggal di daerah Desa Dadapan. Dipercaya sebagian orang bahwa Desa Dadapan ada di daerah Lamongan di dekat sungai Bengawan Solo.

Disitu Raden Panji menyamar dengan nama Ande Ande Lumut, dia tinggal menumpang di rumah seorang ibu
, janda tua. Dari mulut ke mulut cerita tentang ketampanan Ande Ande Lumut tersebar hingga ke desa sebrang, tempat Kleting Kuning tinggal.

Dengan berdandan cantik Kleting Abang, Ijo, dan Biru juga ikut pergi ke Desa Dadapan, ingin menaklukan hati sang Ande Ande Lumut. Hanya Kleting Kuning yang tak diperkenankan ikut apalagi Dewi Sekartaji juga masih teringat suaminya Raden Panji dan tidak tertarik mengikuti sayembara. Pada saat mencuci di sungai, Kleting Kuning ditemui seekor bangau yang bisa berbicara dan membawa sebuah cambuk. Dimana bangau tersebut menyuruhnya untuk hadir ke Desa Dadapan karena dsitulah dia akan bisa bertemu lagi dengan Raden Panji. Dan cambuk ini dapat digunakannya untuk mendapatkan pertolongan.

Alkisah untuk ke Desa Dadapan mereka harus menyeberangi sungai Bengawan Solo yang dalam dan lebar. Pada saat itu tak ada gethek atau perahu yang tampak, hanya kepiting besar yang nampak, yang bernama Yuyu Kangkang. Saking besarnya dia bisa menaikkan beberapa orang ke tubuhnya dan mengantarkannya ke desa sebrang. Begitu pula dengan dengan kleting Abang, Ijo dan Biru mereka tak bisa menyebrang. Yuyu Kangkang meminta syarat agar mau menciumnya sebagai imbalan jasanya menyebrangkan. Kleting Abang dkk setuju dengan syarat tersebut asal mereka bisa sampai ke desa sebrang. Lain halnya ketika Yuyu Kangkang bertemu dengan Kuning, dia sama sekali tak tertarik menyebrangkan karena dadanan kuning sangat buruk dan bau. Kleting Kuning pun memaksa dan akhirnya mengambil langkah dengan memukul cambuknya ke sungai untuk menyurutkan sungai Bengawan Solo. Yuyu Kangkang yang ketakutan akhirnya menyebrangkannya dan tak berani macam-macam padanya.

Mereka berempatpun akhirnya bertemu di rumah Ibu Janda Dadapan. Akhirnya, seperti lirik lagu tersebut, Ibu Janda dadapan pun terheran-heran kenapa semua gadis cantik ditampi Ande Ande Lumut dan lebih memilih gadis tak terurus seperti Kleting Kuning. Dan akhirnya semua baru tahu bahwa sebenarnya dia adalah Raden panji Asmarabangun yang sedang mencari istrinya Dewi Sekartaji.

Saya melihat bahwa penokohan Yuyu Kangkang dikisah ini seperti bukan makna yang nyata, maksudnya bukanlah seekor kepiting besar. Tapi lebih pada sosok kebatilan, atau perbuatan buruk. Presepsi saya bahwa Kleting Abang, Ijo, dan Biru itu adalah sosok gadis-gadis genit, centil, tidak pandai menjaga dirii dari pergaulan, dan mungkin sudah tidak perawan lagi. Sedangkan Kleting Kuning walaupun jauh dari suaminya yang tak tahu hidup atau mati ternyata masih setia dan tidak tergoda lelaki lain.

1 komentar: