Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

09 Agustus 2009

Unta-unta Australia Dibantai Secara Massal

VIVAnews - Ribuan unta di kawasan terpencil Outback di Australia akan dibantai massal. Mereka akan ditembak oleh para penembak jitu dari helikopter dan dari darat.

Pembantaian tersebut bertujuan menekan pertumbuhan populasi hewan yang jumlahnya terus bertambah dan kerap merusak rumah atau kamar mandi penduduk untuk mencari air. Selepas dibantai, daging unta itu antara lain akan dijadikan burger daging unta.

Pemerintah Australia berencana "membunuh" 650.000 ekor dari total populasi hewan feral tersebut. Hewan berpunuk itu pertama kali diperkenalkan di Asutralia pada tahun 1840-an untuk membantu penjelajah mengarungi gurun pasir Australia.

Saat ini, terdapat sekitar 1 juta ekor unta memenuhi Australia. Populasi tersebut menjadi berlipat ganda tiap sembilan tahun. Mereka bersaing dengan domba dan sapi untuk mendapatkan makanan, tumbuhan, dan memasuki kawasan penduduk untuk mencari air. Mereka kerap membuat warga ketakutan, merusak kamar mandi dan membocorkan pipa air.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Sky News, Minggu 9 Agustus 2009, pemerintah federal menyisihkan anggaran sebesar 19 juta dolar Australia (US$16 juta) untuk membantai unta-unta ini.

Glenn Edwards, salah seorang yang ikut menyusun proposal program pengurangan populasi unta, mengatakan, populasi unta perlu dikurangi sebesar dua pertiga dari total populasi untuk mengurangi kerusakan. Namun, beberapa pihak menentang pembantaian massal itu.

Pakar hewan unta, Paddy McHugh, menyatakan pembantaian semacam itu tidak akan efektif. "Apa yang akan terjadi 15 tahun lagi saat jumlah unta sudah meningkat lagi? Apa kita harus mengeluarkan uang 19 juta dolar (Australia) lagi," kata McHugh.

Namun Tony Peacock, CEO Invasive Animals Cooperative Research Center University of Canberra, mengatakan, "Ditembak dari helikopter sangat manusiawi, meski terdengar brutal." Peacock menambahkan, "Kalau saya adalah seekor unta, saya lebih suka langsung ditembak di kepala."
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar