Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

27 Maret 2010

Layu Sebelum Berkembang

Sebuah kabar duka diumumkan Rabu sore lalu oleh lokal manajemen perusahaan. Ya... sebuah proyek baru dari PSN yang digadang-gadang segera diproduksi ternyata dinyatakan batal. Proyek ini memang sangat diidam-idamkan karena sudah 3 bulan ini kami kurang aktifitas kerja pasca tutupnya (End of Line) N2 project (N2 Assembly dan N2 Pick up -yang mana adalah bagian dari N2 Wii devices). Ibaratnya kami sekarang hanya makan gaji buta dengan berangkat pagi tanpa ada pekerjaan berarti (hanya nongkrong di office, nge-game, atau nongkrong di smooking corner) sambil menunggu waktu makan siang dan bel pulang jam 5.

Kabar pembatalan ini sontak membuat audiances –yang terdiri dari lebih 50 staf yang berhubungan dengan produk tersebut, termasuk saya tentunya- menjadi lesu, bingung, kalut, dan yang pasti kecewa. Angan-angan kami untuk bisa mengepulkan asap dapur lebih banyak dari tambahan upah lembur (overtime) langsung sirna. Berbagai pertanyaan langsung mengemuka mengomentari kelanjutan nasib para karyawan, baik kami yang notabene staf permanen ataupun ratusan karyawan kontrak yang sudah berbulan-bulan ini dirumahkan.

Berapa lama lagi kami menunggu tanpa kejelasan kerjaan? Bahkan ada rekan kerja yang dari produksi sampai meneteskann air mata, tak tega menyampaikan ini pada anak buahnya. Dari sekian banyak pertanyaan itu tentu saja tak ada jawaban yang detail dan hanya bersifat global. Seperti saat pasca sholat Jum'at tadi, melanjutkan sesi jawaban dari pertanyaan yang tak bisa dijawab lokal manajemen dan rupanya tadi mereka berusaha menyampaikan jawaban dari Top Manajemen. Seperti saya duga sebelumnya, jawaban dari top manajemen juga bias dan hanya umum. Seperti menyerap karyawan yang gak ada kerjaan akan 'di taruh mana' juga masih tanda tanya. Apakah semuanya masuk ke section yang masih bertahan ini? Saya rasa bisa bahkan sangat bisa walaupun nantinya berefek pada jam kerja dan jumlah tim. Bisa saja nanti jadi 3G2S (3 groups 2 shift).

Saat Rabu sore itu saya dan 3 orang rekan lainnya hanya diam tak berkomentar, begitu pula tadi siang. Kami memang sudah tak punya hak untuk turut campur pada hak prerogative Manajemen. Lho kenapa?

Karena Rabu paginya, kami sudah menandatangani paket rasionalisasi PHK karyawan. Dengan kata lain saya dan 20 orang lainnya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk beralih status menjadi mantan karyawan.

Jalan ini terpaksa saya ambil karena menurut saya perusahaan ini sudah kehilangan rohnya. Dari sebuah perusahaan desainer dan pemroduksi, kini hanya tinggal menjadi perusahaan sub contract satu grupnya yang lebih besar. Orang luar (non karyawan sini) yang melihat keadaan ini pasti tak percaya. Kok bisa? Padahal 'kan baru saja ambil alih Sanyo Baterai, terus produknya juga terkenal berkualitas dan bagus. Itulah orang luar cuma tahunya seperti itu. Padahal resiko dari sebuah perusahaan besar dengan nama besar dan grup besar, pasti akan berusaha mengevaluasi anak perusahaannya apakah layak dipertahankan atau mesti dimerger. Tapi itulah resiko dari grup yang besar, maka demi mengurangi cost yang membengkak dan menganalisa jumlah profit maka dipastikan pasti ada 'pengorbanan' demi menjaga persaingan dengan kompetitor lain. Dan bila waktu itu tiba, aku takut terlambat dan jadi menyesal karena terlena dengan keadaan ini.

Jadi, saya memilih lebih baik meninggalkannya dulu sebelum semua hal buruk terjadi, mumpung umur juga masih lumayan muda. Kini akupun tak menyesal lagi karena kalau jadi produk ini digelar, berarti aku seolah tak bertanggungjawab atas kelahirannya. Walaupun manajemen tak terus terang hal apa yang membatalkan produk ini gagal diproduksi masal disini namun saya menduganya jelas karena pertimbangan biaya yang ditimbulkannya. Wajar, perusahaan mana sih yang gak profit oriented? Itu satu hal yang wajar dari bisnis. Yang patut dicermati jangan sampai nasib para karyawan yang tersisa ini tak terserap sempurna, atau hanya sekedar diada-adakan kerjanya, support sana-sini biar gak nganggur.

Lak gak enak sih dibayar tapi nganggur? Opo maneh nganggur terus gak dapat duit. Aku hanya berdoa semoga mereka, rekan-rekanku yang mendapat kerjaan di section yang baru tetap semangat untuk bekerja dan lebih banyak produk baru lainnya. Dan kami-kami yang bakal 'wisuda', semoga bisa melanjutkan hidup dengan lebih berarti, menjalani pengalaman hidup yang baru.
Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar