Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

13 Maret 2012

Kisah Masa Kuliah: Pejantan Tangguh


Kalau bicara masa kuliah, ada saja cerita lucu. Dan kali ini sengaja baru terekspos kala ngangen-angen masa lalu itu, kok yo bisa nganeh-anehi. Kali ini kita membahas tentang para pejantan tangguh...(eh sorry maksudnya para Pejalan Tangguh), wah nggak sama dengan judulnya, iyalah namanya provokatif! Mau tahu ceritanya, memori nista ini seharusnya nggak boleh terungkap, hanya jadi rahasia para pelakunya saja, hehehe.

Catat: Pengalaman nista ini hanya dilakukan oleh orang-orang jomblo yang nggak punya pacar dan nggak punya kegiatan di malem Minggu. So, Don't try this at your campus!

Kalau nggak salah kejadiannya tahun 2002-an. Pelakunya tak lain adalah jomblowan-jomblowan dari GW5 crews. Kami memang satu kos-kosan, tinggal di Gebang Wetan No 5. Pada saat itu, kami sudah Senior dan dalam proses menjadi angkatan Jurassic. Tapi yang jadi masalah, banyak diantara kami (semua sih) masih nggak punya pacar. Jadi setiap malem minggu, kami habiskan dengan jalan-jalan dengan nggak karuan, jalan-jalan ke TP, ke Mall Galaxy, ataupun ngelakuin kegiatan yang nggak jelas. Mentok-mentoknya di kosan, lalu main truff, catetan kumulatif, yang kalah jongkok sampai pagi.

Tapi hari itu, kami ingin melakukan sesuatu yang lain, sesuatu yang fenomenal! Kebetulan hari itu, ada penampilan Titi DJ di Tunjungan Plaza (TP berapa ya.. 2 atau 3, lupa). Kalau nggak salah itu acara dari suatu produk telekomunikasi.

Jadilah... menjelang sore tiba (jam 5-an), kami: Saya, Arinda, Dadi, Gembul, Nanok, Juwik (kalau nggak salah) melakukan sesuatu yang akan merubah dunia dan mencatatakan namanya di Sejarah Gebang Wetan 5. Berangkat ke TP sepakat nggak naik motor, tapi naik kendaraan umum (lyn O lantas oper ke lyn E). Sampai sana, kami memang lihat acaranya, termasuk juga penampilan sang Diva.

Lepas acaranya usai, sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Kami kemudian makan malam (bakso/nasi goreng) disekitar TP (tentu saja cari yang murah, lha wong tahu sendirilah, mahasiswa kere!). Setelah dirasa kenyang dan puas cuci mata di keramaian Surabaya. Akhirnya aksi itu dijalankan, dengan mengucap Bismillah dan bertekad bulat kami lalu beraksi.

Rute yang kami pilih saat itu adalah dari TP lalu nyeberang menuju Gedung Surabaya Post, Lantas ke Kayoon terus ke Karimun Jawa, lalu sampai Gubeng, lalu lurus saja menyusuri Kertajaya Raya hingga sampai Kertajaya Indah, notok pasti nyampai ITS. Kalau dilihat di Google map katanya jaraknya sekira 8.6 KM, dan sekira 16 menit


Tapi itu lak jare mbah Google, saat itu kan belum ada google map. Apalagi kenyataannya kayaknya hampir 10Km-an deh, ditambah kalau jalan dengan baju rapi itu sangat aneh. Bayangkan pakaian necis, jeans ketat dengan sandal kulit keren, hanya untuk jalan kaki doang. Hah!! Tahu nggak betapa tersiksanya, baik fisik maupun mental (harga gengsi). Padahal masih banyak lyn (angkot) yang berseliweran menuju ITS (Keputih atau Gebang), tapi tekad sudah mengeras dalam hati walau selemah apapun. Maju terus pantang Mundur! VIVAT ITS!!! Apalagi ini adalah ajang adu gengsi diantara kami, menyerah berarti siap menerima olok olok seumur hidup di kosan, KEJAM!

Kalau jalannya nyantai sih mending, tapi ini jalannya sudah kenceng, kayak orang kebelet saja. Yang jelas keringat bercucuran, akhirnya ya nyari jual air mineral botolan disepanjang jalan yang. Ya... sudah, sempat berhenti sebentar di sekitaran prapatan Unair (Dharmawangsa), tapi akhirnya tetap lanjut jalan kaki juga menuju Kertajaya Indah. Arinda, Robi tetap terdepan, diikuti Nanok dan aku, terus di baris terakhir ada Gembul dan Dadi. Kayaknya sih Gembul nggak siap diajak jalan beneran, kirain bercanda kali hehehe.

Akhirnya setelah setengah jam lewat, nyampai juga ke pintu gerbang Gebang Lor. Eh ini terhitung cepat lho, kalau nggak percaya coba pecahin rekor kami. Dan, kosan pun sampai. Setelah leyeh-leyeh, ngeringin keringat, lalu cuci muka, sholat Isya' eh langsung ngeloyor lagi ke Warsik (Warung Gresikan) pertigaan Gebang Lor. Hehehe penuh, akhirnya ke Warsik yang dekat Warkit. Langsung pesan semangkuk I*d*mie kuah plus Es susu soda. Segeerrr banget, hehe kami ketawa ketiwi disana, nggak habis pikir malem-malem jalan kaki dari TP ke Gebang. Kok bisa ya melakoni cara kayak gini, hehehe...
"Ok... kapan kapan kita ulangi lagi!!" ajak Arinda, cah Solo yang nyasar di SisKal-ITS.

Aku, Dadi, dan Nanok berpandangan tak mengiyakan ataupun menolaknya.

Tapi malam ini, bukan malam pertama dan terakhir bagi pejalan pejalan tangguh macam kita. Karena rupanya si Arinda dan Nanok juga melakukannya lagi dari TP sampai Gebang, bahkan sampai dua kali lagi, tentunya dengan menularkannya pada para penghuni GW5 yang lain. Yang pingin merasakan sensasi jalan-jalan di tengah malam. Pertama dari Viaduk Gubeng lalu melalui Unair Kampus A, terus lurus ke Dharmahusada, sampai Galaxy Mall, terus ke ITS.

Rute 2


Terus yang kedua, melewati viaduk Gubeng lalu belok kanan terus melewati Unair Kampus B dan akhirnya nembus depannya Gramedia Kertajaya, hehehe. Yang aneh aneh ini, sayang aku melewatkannya (kayaknya karena aku sudah dapat pacar, hehehe).

Tapi sesungguhnya kami punya rencana yang besar yaitu melakukan jalan-jalan malam dengan melalui rute dari Perak menuju ITS dengan melewati Kenjeran. Sayangnya, ide gila itu sampai lulus belum pernah terwujud oleh wong wong edan GW5 Crews

Rute 3: PERAK-ITS


Moral dari kisah ini:
Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin bisa dilakukan, apalagi oleh arek-arek ITS. Yang berbau IPTEK saja bisa, apalagi yang berbau ngawur! Jarak itu hanyalah vektor, selama masih jelas koordinatnya, pasti bisa tercapai.

2 komentar:

  1. hahaha baru nemu blog ginian. seru banget kayanya jalan dari TP sampe lingkar ITS. kapan2 coba ah (tp dr galaxy dulu, hihi, mbeling).
    vivat ITS! :D

    BalasHapus
  2. @Anonim Silakan dicoba tapi jangan sendirian, biar gak terasa jauh. Vivat ITS :)

    BalasHapus