Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

03 November 2012

Happy Ending

Happy Ending, standar cerita yang ada di fiksi yang biasanya menghadirkan tokoh protagonis dan antagonis, dimana selama jalan cerita bergulir biasanya sang tokoh protagonis ini mengalami kesusahan atau kesulitan-kesulitan bertubi-tubi yang ditimbulkan oleh sang tokoh antagonis. Dan kebanyakan, dalam suatu cerita tersebut memiliki titik akhir dimana akhirnya sang tokoh protagonis itu mengalami kebahagiaan. Dalam arti sukses mencapai misi atau tujuan yang diinginkan. Dan tokoh antagonis biasanya kalah atau mati di akhir cerita.

Cerita semacam itu biasanya didapati dalam cerita drama, aksi, atau fiksi ilmiah. Dan biasanya itu hal lazim yang diinginkan dari pembaca. Tapi kalau dipikir-pikir cerita semacam itu diterapin dalam kehidupan beneran bagaimana?

Benar nih maunya happy ending seperti itu? Artinya kan selama hidup, dari kecil, muda, lalu dewasa harus sengsara terus, dan barulah di akhir kehidupan mendapat kebahagiaan. Kok ya... ngenes banget ya kelihatannya. Sepanjang hidup harus merasakan kesusahan berjuang melawan semua hal-hal antagonis yang bisa berupa musibah, kecelakaan, ataupun musuh-musuh kita demi mencapai kebahagiaan.

Jadi, apakah benar itu yang anda mau? Saya kok lebih memilih happy terus saja sepanjang hidup. Tidak mau hanya happy di akhir cerita hidup...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar