pengendara mengisi BBM |
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Kerja Sama, dan Konsumen Malaysia, Ismail Sabri Yaakob dalam pernyataannya yang dilansir Bernama, Selasa, 27 Maret 2012. Dia menegaskan, pemerintah tetap akan mensubsidi BBM agar biaya hidup tidak melonjak.
"Kami
telah meningkatkan subsidi BBM menjadi 93 sen hari ini. Jika kami
berhenti beri subsidi, harga produk dan jasa akan meningkat. Jika ongkos
transportasi meningkat akibat kenaikan BBM, maka konsumen akan
menderita," ujar Ismail, usai menghadiri rapat bulanan kementerian.
Kemarin, harga minyak dunia meningkat menjadi US$125 per barel akibat kekhawatiran tidak stabilnya keuangan Eropa, ditambah keputusan beberapa negara menghentikan ekspor minyak dari Iran.
Mayoritas masyarakat Malaysia menggunakan BBM dengan kandungan oktan RON95, atau setara dengan Pertamax Plus di Indonesia. Berkat subsidi pemerintah, harga BBM di Malaysia RM1,9 atau setara Rp5.753 per liternya.
Malaysia menghabiskan US$14 miliar per tahunnya untuk subsidi bensin, solar dan gas. Negeri Jiran pernah menaikkan harga BBM pada Juni 2008 sebanyak 40 persen, demi menyesuaikan dengan harga pasar. Lalu pada November tahun yang sama, selama beberapa hari, Malaysia berturut menurunkan harga BBM yang harganya bertahan hingga sekarang. (adi)
sumber: vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar