Mendengar orang yang memiliki karakter seperti judul kalimat diatas bayangan saya nih orang pasti keren banget. Tapi untuk menjadi orang yang tidak memiliki Plan B, setidaknya harus ada 3 faktor yang diperhatikan antara lain adalah:
Pertama, nih orang pasti punya kemauan yang keukeuh, ngeyelan, dan pasti nekat. Ditambah nih orang pasti mempunyai semangat yang 200% dimana selalu ‘nggak ada matinya’. Kasarnya orang ini mempunyai kemauan dan semangat yang kuat.
Kedua, terletak pada tujuan atau target yang ingin dicapai, is it reasonable? Apakah sangat efisien? Dan kenapa target itu harus tercapai? Apa perbedaan jika target itu tercapai atau jika tidak. Semua itu mengarah pada satu kalimat yaitu the reason. Pasti ada alasan kenapa orang tersebut tidak memiliki Plan B, mungkin tujuan atau target tersebut sangat berharga dan inilah yang terbaik.
Ketiga, terletak pada tolak ukur kemampuan seseorang. Saya percaya setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada yang bisa ditingkatkan agar kemampuannya bisa melewati orang lain atau ada yang tidak. Umumnya semua terkendala pada batas kemampuan fisik, tapi saya yakin dengan adanya pembelajaran (learning and training) yang lebih. Segala sesuatunya akan lebih baik.
Jadi saya pikir dalam kehidupan ini ada sesuatu yang mesti dijalani dengan tanpa Plan B. Atau justru menjadi orang yang ngeyelan dengan banyak plan dari A sampai E untuk sesuatu kasus tertentu. Intinya kita perlu mempertimbangkan baik-baik sebelum merencanakan melakukan sesuatu. Jadi, selamat menjadi manusia manusia tanpa Plan B.
Pertama, nih orang pasti punya kemauan yang keukeuh, ngeyelan, dan pasti nekat. Ditambah nih orang pasti mempunyai semangat yang 200% dimana selalu ‘nggak ada matinya’. Kasarnya orang ini mempunyai kemauan dan semangat yang kuat.
Kedua, terletak pada tujuan atau target yang ingin dicapai, is it reasonable? Apakah sangat efisien? Dan kenapa target itu harus tercapai? Apa perbedaan jika target itu tercapai atau jika tidak. Semua itu mengarah pada satu kalimat yaitu the reason. Pasti ada alasan kenapa orang tersebut tidak memiliki Plan B, mungkin tujuan atau target tersebut sangat berharga dan inilah yang terbaik.
Ketiga, terletak pada tolak ukur kemampuan seseorang. Saya percaya setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada yang bisa ditingkatkan agar kemampuannya bisa melewati orang lain atau ada yang tidak. Umumnya semua terkendala pada batas kemampuan fisik, tapi saya yakin dengan adanya pembelajaran (learning and training) yang lebih. Segala sesuatunya akan lebih baik.
Jadi saya pikir dalam kehidupan ini ada sesuatu yang mesti dijalani dengan tanpa Plan B. Atau justru menjadi orang yang ngeyelan dengan banyak plan dari A sampai E untuk sesuatu kasus tertentu. Intinya kita perlu mempertimbangkan baik-baik sebelum merencanakan melakukan sesuatu. Jadi, selamat menjadi manusia manusia tanpa Plan B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar