Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

24 Februari 2018

Duka Yang Berturut Turut


Sebelum ibunda meninggal, kami semua (anak turun mbah Daeah) sempat menjenguk Rina, adik sepupuku anak lik Pung yang ada di Surabaya. Rina adalah anak pertama Lik Pung kelahiran kalau tak salah tahun 1989. Adiknya Febrianto atau biasa dipanggil Yoyok aku tak pernah menjumpainya lagi, setelah dewasa.

Pada saat reunian keluarga besar Bani Amin beberapa hari pasca hari H Idul Fitri, kami memang diberi tahu kalau lik Pung selaku Ketua tidak bisa hadir karena Rina masuk RS, harus cuci ginjal.

Jadinya kami semua niliki Rina yang menurutku kondisinya memprihatinkan. Di dekat leher ada bekas lubang untuk transfusi cuci darah. Walaupun saat itu dia bisa duduk, namun sering batuk dan nafas seperti tersengal. Kami memompakan semangat.

Lik Pung sudah menikah lagi, setelah bu lik Sri ibunya Rina meninggal beberapa tahun sebelumnya karena diabetes.

Namun takdir illahi berkata lain. Rina pun menyusul ibunya karena penyakit yang sama di bulan September 2017, masih muda padahal. Di tempat yang sama dengan ibunya dia dimakamkan.

Kemudian ibunda tercintaku menyusul di bulan Oktober 2017.

Lalu Pakdhe Marlan, saudara sepupu ibuku turut menghadap illahi pasca sakit tua beberapa tahun di tanggal 9 Januari 2018. Tepat 3 bulan pasca wafatnya ibu. Dan beliau dikebumikan didekat ibunda tercinta.

Ya... takdir Allah itu penuh rahasia. Dan... ketetapan Allah itu pasti, tinggal kapan dan dimana itu adalah rahasia. Hanya bisa berdoa dan melakukan yang terbaik di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar